'Bola dunia' terbuat dari beton semen ini dipasang di sejumlah ruas trotoar, misalnya di sisi timur Jalan Urip Sumoharjo. Sekitar 30 buah 'bola dunia' sudah terpasang.
"Bola dunia itu adalah sebutan kita," ujar Kabid Taman dan PJU DKP Surabaya Aswan, Kamis (4/8/2016).
![]() |
'Bola dunia' yang dicat menyerupai marmer itu dipasang berderet di sepanjang trotoar di Jalan Urip Sumoharjo dengan jarak lima meteran. 'Bola dunia' dipasang mulai dari pertigaan Pasar Keputran hingga Jalan Pandegiling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain d kawasan Jalan Urip Sumoharjo, pihak DKP juga telah memasang bola beton itu di kawasan lain, yaitu di kawasan Jl Adiyawarman dan Jl Embong Malang.
"Nantinya di Jalan Embong Malang dan Adityawarman akan ditambhi lagi jumlah bola-bola dunianya. Untuk jumlahnya akan menyesuaikan," katanya.
![]() |
Di depan Balai Kota Surabaya, juga sebelumnya sudah dipasang sejumlah 'bola dunia'. Keberadaan 'bola dunia' itu melengkapi sarana air mancur yang dibangun di trotoar.
Namun bola dunia yang di depan Taman Surya Balai Kota Surabaya dilengkapi dengan sejarah simbol Suro dan Boyo maupun sejarah singkat Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri RIsmaharini mnengatakan keberadaan 'bola dunia' tersebut selain mempercantik juga mengantisipasi adanya kecelakaan kendaraan yang nyelonong ke trotoar. "Kalau dikasih pagar tidak indah. Kalau dengan bola tambah apik to, terus pejalan kaki aman," ujarnya singkat beberapa waktu lalu.
(ze/van)