Tak hanya sengketa perbatasan, Novanto juga berharap agar Indonesia dan Malaysia bisa bersama-sama menjaga keamanan laut di wilayah perbatasan antarnegara tetangga, khususnya di perairan Sulu. Menurut Novanto saat ini di perairan Sulu ada 10 WNI yang masih disandera.
"Kami mendorong agar hasil pertemuan tingkat menteri antara Menhan Indonesia, Malaysia dan Filipina di Bali dapat segera ditindaklanjuti karena ini merupakan tugas kita bersama menjaga kondusifitas di wilayah laut," kata Novanto dalam pidato sambutannya di kantor Perdana Menteri, Putra Jaya, Malaysia, Jumat (5/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lebih lanjut, Setya Novanto juga memaparkan sejumlah kerja sama RI-Malaysia di bidang ekonomi dan sumber daya energi. Pada tahun 2013, volume perdagangan RI-Malaysia adalah senilai US $ 24 miliar dan mengalami penurunan di tahun 2015 menjadi US $ 16,6 miliar USD atau mengalami defisit sebesar US $ 900 juta.
"Ke depan kita menargetkan volume perdagangan RI-Malaysia sebesar US $ 30 miliar. Oleh sebab itu, kerja sama perdagangan kedua negara perlu kembali ditingkatkan," ucapnya.
"Sementara untuk mendorong kerjasama ekonomi di sektor energi, kami berharap pemerintah Malaysia dapat meningkatkan investasinya, termasuk eksplorasi migas di kawasan Natuna," tambahnya.
Pertemuan partai lintas negara antara Partai Golkar dan UMNO Malaysia ini membawa sejumlah agenda penting, di antaranya 4 poin kerjasama, yaitu kerja sama partai politik, kerja sama keamanan wilayah, kerja sama perlindungan WNI, dan kerja sama ekonomi.
Selain menyoal empat poin kerja sama tersebut, Setya Novanto juga mendorong upaya penyelesaian sengketa di Laut Tiongkok Selatan agar tidak berlarut-larut menjadi konflik yang dapat mengganggu hubungan diplomatik antarnegara sahabat.
Sejumlah petinggi Partai Golongan Karya ikut mendampingi Novanto. Elite Golkar yang mendampingi Novanto antara lain Ketua Harian Nurdin Halid, Sekjen Idrus Marham, Bendahara Umum Robert Kardinal, Korbid Polhukam Yorris Raweyai, Korbid Kesra Roem Kono, Kabid Hubungan Luar Negeri Meutya Hafid, Kabid Kerjasama Eksekutif dan Legislatif Yahya Zaini dan Kabid SDA dan Lingkungan Hidup Satya Yudha, serta Kabid Pemuda dan Olahraga Fadh Arafiq. (ams/erd)












































