2 Lembaga Jepang Ikut Tanam Pohon di Lahan Terdegradasi Riau

2 Lembaga Jepang Ikut Tanam Pohon di Lahan Terdegradasi Riau

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Kamis, 04 Agu 2016 17:45 WIB
Penanaman pohon di kawasan Biosfer Siak, Kamis 4 Agustus 2016 (Foto: Chaidir Anwar T/detikcom)
Siak - Dua lembaga independen dari Jepang berkolaborasi bersama APP Sinar Mas Group dalam menanam pohon di lahan terdegradasi di Riau. Seorang warga Jepang lanjut usia menitipkan donasi untuk program penghijauan tersebut.

Kedua lembaga Jepang itu adalah International Tropical Timber Organization (ITTO) dan Japan Agency for Environmental Business. Mereka berkunjung ke lahan terdegradasi di Arboretum Sinar Mas Forestry di Kabupaten Siak, Riau, Kamis (4/8/2016).

Untuk ke depan, program ini akan berlanjut ke kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil. Bibit kayu Meranti yang ditanam berasal dari Sumatera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Chaidir AT/detikcom

Kepala Konservasi APP, Dolly Priatna, menjelaskan manajemen berkomitmen untuk menyediakan 10 juta dolar AS per tahun untuk program restorasi lahan terdegradasi di 10 lanskap yang berada di sekitar konsesi hutan tanaman industri APP-Sinar Mas di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Lima area restorasi terdapat lima lanskap, yakni Giam Siak Kecil, Semenanjung Kampar-Kerumutan, Senepis dan Bukit Tigapuluh.

"Dari program tersebut, wilayah restorasi paling luas berada di Riau. Program ini ditargetkan rampung dalam tiga tahun ke depan," ujar Dolly.

Dolly menjelaskan, kolaborasi dengan dua lembaga Jepang, juga menggandeng Yayasan Belantara, sebuah yayasan independen yang awalnya dibentuk oleh APP untuk mengelola pendanaan dalam mendukung berbagai program konservasi di lanskap Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, terdapat juga Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kuok, Riau (FORDA Kuok).

Foto: Chaidir AT/detikcom

"Setelah di lahan Arboretum nantinya akan berlanjut penanaman pohon di lahan seluas 6.000 hektare di dalam lanskap Cagar Biosfer Giam Siak Kecil," katanya.

"Niatan ini memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari mitra lokal kami di Riau, maupun berbagai mitra internasional lainnya. Kehadiran mitra-mitra kami dari Jepang, membuktikan bahwa pasar Jepang sangat menghargai komitmen yang dilakukan APP selama ini," tambahnya.

Sementara itu, pendiri Japan Agency for Environmental Business, Mitsunori Kamiya mengatakan, bahwa perubahan iklim belakangan ini bergerak cepat dari yang diperkirakan. Kondisi itu mengakibatkan banyak bencana banjir dimana-mana.

"Karena itu, kami mendukung agar gerakan menjaga lingkungan dengan menanam pohon ini yang sangat perlu dilanjutkan terus," kata Mitsunori .

Foto: Chaidir AT/detikcom

Mitsunori dalam sambutannya, menyampaikan masyarakat Jepang sangat berharap laju perubahan iklim bisa ditekan dengan melestarikan hutan tropis khususnya di Indonesia.

Misunori juga menceritakan, bahwa pihaknya juga menerima titipan donatur dari seorang warga Jepang yang telah lanjut usia (lansia). Warga Jepang bernama Kagi Tsuduta menitipkan dana pribadinya sebagai donasi penghijauan di Riau sebesar 100 ribu yen (sekitar Rp 12 juta).

"Danatur itu usianya sudah 80 tahun. Dia percaya program restorasi ini akan berhasil, karenanya dia menitipkan dana untuk program penghijauan di sini," kata Mitsunori. (cha/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads