"Yang namanya situasi dan kondisi, kayak enggak pernah pacaran aja," kata Heru seraya berseloroh, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Bila saja Ahok memilih orang selain dirinya untuk menjadi cawagub, Heru tak akan mempermasalahkan hal itu. Keputusan soal cawagub diserahkannya ke Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Heru mengaku tak menunggu-nunggu keputusan politik Ahok soal cawagub. Karena bagi dia, memikirkan pekerjaan di Pemprov DKI sudah cukup memusingkan. Heru adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Heru malah bercanda, dia tak menunggu keputusan politik Ahok namun menunggu bus saja. Dia tak ingin salah bus. "Ya saya kalau menunggu biasanya di halte bus itu. Saya takut salah naik bus. Nanti salah naik bus TransJakarta. Harusnya Kopaja," kata Heru berseloroh, mengelak dari pertanyaan soal politik.
Dia menambahkan bahwa candaannya itu tak terkait analogi politik soal jalur independen yang serupa bus dan jalur parpol yang seperti mobil sedan Mercedes Benz. "Saya enggak bilang begitu," kata Heru.
Soal pilihan jalur parpol yang dipilih Ahok, Heru menyatakan tak mempermasalahkannya. Apalagi dia menyadari hanya diajak maju jalur independen oleh Ahok dan Teman Ahok.
"Dulu diajak independen ya ayo. Sekarang, banyak orang-orang pintar lah, banyak yang lebih pantas," kata Heru.
Baginya, keputusan Ahok menempuh jalur parpol juga merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. "Ya sekarang kita berikan yang terbaik kepada Pak Gubernur lah. Pesaingnya juga kuat," tandasnya.
(dnu/tor)












































