"Ya enggak usah (bayar). Biarin aja dia (teroris) ngomong apa, yang penting operasi pembebasan sandera terus berjalan. Jangan kita disetir oleh mereka. Kita pemerintah yang berdaulat, masa disetir sama perampok-perampok itu, titik," tegas Wiranto saat ditemui wartawan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2016).
Beredar kabar bahwa di antara sandera yang ditawan kelompok Abu Sayyaf itu ada yang sakit. Namun Wiranto belum mau membenarkan kabar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, terkait dengan rencana patroli bersama antar tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina, Wiranto mengatakan hal itu akan segera dilakukan. Kegiatan itu akan bermanfaat bagi tiga negara, terutama dalam memerangi aksi kejahatan dan terorisme di perairan.
"Ya implementasinya kan ada, itu kan ada SOPnya sejak dulu. Sudah ada itu, tinggal dikukuhkan sehingga nanti memberikan keuntungan bersama bahwa operasi itu akhirnya akan menetralisir berbagai sumber-sumber yang mencoba menggangu para nelayan di wilayah maritim kita," kata Wiranto.
"Termasuk Filipina dan Malaysia. Kenapa? Karena ada satu wilayah tak bertuan atau wilayah internasional di antara beberapa negara kalau tidak ada center operasi prosedur nanti ada salah faham. Dengan adanya itu nanti jadi aman," tambahnya.
(rjo/aan)











































