"Konsentrasinya cukup tinggi. Kalau dilarutkan harus menambah cairan yang banyak. Dari konsentrasinya, saya katakan itu (sianida) padat," ucap Nursamran di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
Kepala Bidang Kimia Forensik Kesatuan Pusat Bareskrim Polri ini diminta penyidik untuk memeriksa sisa kopi yang diminum Mirna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bentuk, Nursamran juga mengungkapkan hasil pemeriksaan konsentrasi sianida yakni 15 gram per liter. Gelas yang digunakan Kafe Olivier untuk menyajikan es kopi Vietnam ukurannya 350 ml. Sehingga dikali 1/3 dan hasilnya 5 gram.
"Gelas yang dipakai olivier itu sekitar 350 ml sehingga ada 1/3, sekitar 5 gram," ucapnya.
Sementara itu, jumlah sianida yang di minum Mirna berjumlah sebesar 297,6 miligram. Jumlah tersebut dua kali lebih tinggi dari ambang batas tak mematikan untuk manusia berbobot 60 kg. Jumlah itu dihitung dari satu kali sedotan yang dilakukan Mirna saat minum kopi.
Nursamran melakukan percobaan dengan menggunakan sedotan yang sama seperti yang digunakan Mirna saat minum kopi. "Kami melakukan percobaan hingga 20 kali," ucapnya. (slm/trw)