Saat detikcom menyambangi makam tersebut, Rabu (3/8/2016) siang, seorang warga dari Dusun sebelah, Suren Wetan mengantar ke makam tersebut. Namanya Nardi, pria paruh baya itu menunjukkan pusara bertuliskan nama Waluyo.
Makam atas nama Waluyo ini, kata Nardi, juga sering didatangi keluarga yang berziarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak mengenal dekat, Nardi ikut hadir di pemakaman Waluyo setahun lalu. Dia menceritakan prosesi pemakaman dihadiri banyak pelayat.
"Pakai bus, pakai motor juga banyak," kenang Nardi.
![]() |
Hal ini dibenarkan kakak sepupu Waluyo, Sadari. Sadari menceritakan serah terima jenazah dilakukan di pemakaman.
Mobil jenazah dan rombongan pelayat saat itu dari rumahnya di Kecamatan Kraton ke Jetisharjo dengan kawalan polisi.
"Saya tidak melihat jenazahnya, karena saya di sini hanya ditugaskan menyiapkan pemakaman saja. Dan tidak terpikir kemungkinan itu bukan Waluyo," kata Sadari.
Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang sebetulnya dikubur dan diberi nama 'Waluyo'. Keluarga yakin itu jenazah Waluyo karena ciri-ciri fisiknya sangat mirip. (sip/trw)