Pantauan detikcom di perlintasan KA di bawah fly over Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2016) pukul 11.30 WIB, antrean kendaraan yang mengular sejak Universitas Pancasila menuju Pasar Minggu dan yang melintas perlintasan KA sebidang menuju Pasar Rebo sudah mulai mencair.
Perlintasan KA sebidang di Tanjung Barat menjadi sumber kemacetan kendaraan dari Depok (Foto: Andhika Prasetia/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemacetan mulai sekitar pukul 06.00 WIB," kata Aiptu Sumarjo kepada detikcom di lokasi pukul 11.30 WIB.
Sumarjo menambahkan, kemacetan bukan karena kecelakaan, karena tidak ada informasi kecelakaan yang dia terima di sekitar Tanjung Barat yang dia terima.
Perlintasan KA sebidang di Tanjung Barat menjadi sumber kemacetan kendaraan dari Depok (Foto: Andhika Prasetia/detikcom) |
"Karena ada 3 ruas kendaraan yang diambil oleh kendaraan bermotor yang mengarah ke Pasar Rebo dari 4 ruas jalan. Hanya satu ruas jalan yang disisakan ke Pasar Minggu," imbuhnya.
Sehari-hari, perlintasan KA sebidang di bawah fly over Tanjung Barat itu memang sudah menjadi sumber kemacetan. Namun biasanya, kemacetan hanya terjadi menjelang Stasiun Tanjung Barat. Hari ini tidak biasa, karena ekor kemacetan sangat panjang, bahkan sudah terjadi di depan Universitas Pancasila, Lenteng Agung hingga perlintasan KA Tanjung Barat alias sekitar 5-6 kilometer.
Mengapa hari ini kemacetan jadi tidak biasa?
"Penyebab utama kemacetan ada perbaikan di bantalan rel kereta api di bawah fly over, dari tadi malam. KRL melintas pelan, setiap 3 menit sekali. Kendaraan yang melintas juga memperlambat kecepatannya," tutur Sumarjo. (nwk/nrl)












































Perlintasan KA sebidang di Tanjung Barat menjadi sumber kemacetan kendaraan dari Depok (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Perlintasan KA sebidang di Tanjung Barat menjadi sumber kemacetan kendaraan dari Depok (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)