"Tadi disampaikan kepada Beliau paparan bapak presiden (mengenai) tugas-tugas BNPT, khususnya bagaimana membangun sinergi. Pekerjaan pemberantasan penanggulangan terorisme bukan pekerjaan mudah dan harus melibatkan seluruh kementerian-kementerian terkait," ujar Suhardi usai bertemu Wapres JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).
Wapres JK menurut Suhardi memberikan arahan mengenai sinergitas antara BNPT dengan kementerian lain termasuk organisasi masyarakat. JK sambung Suhardi juga menekankan pentingnya pemetaan mengenai cikal bakal tumbuhnya kelompok terorisme dan upaya penanggulangan yang tepat terhadap terorisme.
"Kita akan lebih banyak di masalah ideologis. Oleh sebab itu sentuhan-sentuhannya harus begitu. kita akan melibatkan bukan hanya seperti kementerian, tapi juga ormas, tokoh masyarakat akan kita libatkan semuanya dengan sasaran-sasaran yang jelas," tutur Suhardi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta semua kita rangkul dan kita rumuskan mana yang baik untuk mengelola ini supaya betul-betul deradikalisasi karena ini penting, pencegahan daripada penindakan. Penindakan tetap berjalan tapi bagaimana kita memberikan pencerahan (mengenai bahaya terorisme, red)," imbuh dia.
Dengan melibatkan banyak pihak, Suhardi yakin program deradikalisasi akan berjalan efektif meski membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Kalau kita punya pemahaman, punya prinsip, ideologi kan tidak mudah mengubahnya. Ada sosialisasi, kita sentuh dia atau yang bisa bicara itu adalah orang-orang yang punya potensi di bidang itu. kita mendorong itu. ulama bicara, Kemendikbud kita sekolahkan anak-anaknya, kita rangkul guru-gurunya. semua sisi kita coba merekonstruksikan itu," tutur Suhardi. (fdn/hri)











































