Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Danhil Anzar Simajuntak dalam keterangan yang diterima detikcom Sabtu (30/7/2016).
Danhil mengatakan, dirinya menyesalkan terjadinya kerusuhan yang menyebabkan rusak dan terbakarnya beberapa tempat ibadah di Tanjungbalai. Dia menegaskan, tindakan kekerasan dan perusakan tersebut tidak dapat ditolerir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danhil juga meminta aparat menyelidiki dan menindak tegas siapa-siapa saja oknum yang terlibat.
"Sumatera Utara selama ini dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi dan menghormati keberagaman, maka aparatur hukum harus bertindak tegas terhadap siapa saja yang berusaha merusak keberagaman dan toleransi tersebut," ucapnya.
Ditambahkan Dahnil, sikap saling menghormati antarsesama pemeluk agama dan etnis harus selalu dirawat. Sikap arogansi etnisitas tidak akan pernah punya tempat di Indonesia.
"Saya sebagai salah satu putra asal Sumatera Utara meminta berbagai tokoh lintas etnis dan agama untuk aktif menenangkan dan memberikan pemahaman kepada semua kelompok bahwasannya kekuatan sejati masyarakat Sumatera Utara adalah penghormatan terhadap keberagaman dan toleransi," imbuhnya.
(Baca juga: Komjen Syafruddin: Tanjungbalai Sudah Aman, Pemicu Rusuh karena Kesalahpahaman)
Sebelumnya, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komjen Syafruddin memastikan bahwa kondisi di Tanjungbalai saat ini sudah kondusif pasca kerusuhan. Warga yang berada di sekitar lokasi pun sudah dapat beraktivitas normal. (hri/hri)