Ketua DPD RI soal Kerusuhan di Tanjungbalai: Provokator Harus Ditindak Tegas!

Ketua DPD RI soal Kerusuhan di Tanjungbalai: Provokator Harus Ditindak Tegas!

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Sabtu, 30 Jul 2016 16:40 WIB
Ketua DPD RI Irman Gusman (Foto: Ari Saputra/dok detikcom)
Jakarta - Kerusuhan pecah di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara. Pemicunya, menurut Polri, kesalahpahaman informasi. Diduga ada yang memprovokasi sehingga massa marah dan merusak tempat ibadah.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman mengimbau kepada seluruh warga Kota Tanjungbalai untuk memperkuat persatuan dan kerukunan antar masyarakat pasca-kerusuhan bernuansa SARA. Aparat kepolisian dan TNI diminta menjamin kemanan warga dan mencegah terjadinya konflik susulan.

"Sumatera Utara kita ketahui selama ini merupakan wilayah dengan toleransi antar-umat beragama yang sangat baik. Kita prihatin atas peristiwa ini. Saya menyerukan kepada seluruh warga Tanjungbalai memperkuat persatuan dan kerukunan serta mewaspadai provokasi dari pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana," kata Irman Gusman dalam siaran pers, Sabtu (30/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca: Komjen Syafruddin: Tanjungbalai Sudah Aman, Pemicu Rusuh karena Kesalahpahaman

Irman mengingatkan konflik SARA merupakan problem serius yang bisa mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, semua harus bahu membahu dan bergotong royong untuk bersama-sama bergerak cepat mematikan sumber-sumber konflik.

"Kemarin Tanjung Balai, besok bisa saja terjadi di tempat lain. Kita bersyukur memiliki Pancasila yang menjadi pandangan hidup bangsa kita. Mari kita pegang teguh, dan implementasikan Pancasila dalam keseharian. Tidak hanya dalam ucapan tapi juga tindakan. Membumikan Pancasila, itulah obat mujarab mencegah konflik SARA," kata senator asal Sumatera Barat ini.

Irman mengapresiasi tindakan cepat aparat Polri dan TNI, sehingga kondisi Kota Tanjungbalai sudah terkendali. "Kita minta Polri dan TNI menjamin keamanan dan ketertiban di Tanjung Balai. Waspadai provokasi-provokasi yang bisa mengganggu ketertiban ke depannya," ujar Irman.

Baca juga: Komnas HAM Minta Umat Beragama Tak Terprovokasi Kerusuhan di Tanjungbalai

Irman juga mengimbau kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Tanjungbalai bersama-sama pemerintah setempat melakukan dialog dari hati ke hati mencari solusi. "Saya meyakini mayoritas warga Tanjung Balai memiliki toleransi yang kuat dan gandrung akan persatuan. Selesaikan masalah lewat musyawarah yang menjadi budaya kita," serunya.

"Pihak-pihak yang terbukti melakukan provokasi dan memicu kerusuhan bernuansa SARA perlu diambil tindakan tegas berdasarkan aturan hukum yang ada," tambahnya.

Kerusuhan dipicu permintaan seorang perempuan ke pengurus musala agar mengurangi volume pengeras suara. Namun informasi itu beredar, perempuan mengamuk karena terganggu suara di musala. Warga terprovokasi dan beraksi anarkistis. Sejauh ini, polisi mengamankan 7 orang. Mereka menjarah saat kerusuhan berlangsung, Jumat (29/7) malam. (trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads