Kepala Sekolah SMP dan SMA Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Putri Banda Aceh, Sabar Risdadi, mengatakan, pihak sekolah sudah mendengar isu-isu penutupan sekolah dari informasi yang beredar sejak semalam di media sosial. Tapi hingga kini, belum ada surat langsung dari pemerintah Turki yang ditujukan ke sekolah.
"Yang jelas kami pastikan bahwa isu itu tidak benar dan kami menolak atas tuduhan itu semua," kata Sabar saat ditemui detikcom di ruang kerjanya, Jumat (29/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Suasana belajar di Fatih Bilingual School (Agus Setyadi/detikcom) |
Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Putri terletak di kawasan Lamnyong, Banda Aceh. Menurut Sabar, sejak berdiri dari tahun 2009 hingga sekarang tidak ada satupun indikasi seperti yang dituduhkan Kedubes Turki.
"Yang kita hasilkan di sini adalah prestasi. Tidak ada satupun informasi yang keluar dari Fatih tentang ketidakbaikan. Tapi semuanya soal prestasi baik tingkat nasional bahkan internasional," jelas Sabar.
Menurut Sabar, tidak seharusnya negara Turki untuk meminta Pemerintah Indonesia untuk menutup sekolah-sekolah yang ada kerjasama dengan Turki. Soal sekolah Fatih yang sudah dibangun sejak beberapa tahun lalu merupakan hak Indonesia untuk mengaturnya.
"Ini (Indonesia) adalah negara berdaulat, tidak bisa diatur-atur oleh negara lain. (Sekolah) ini urusan pribadi Indonesia jadi tidak ada urusan dengan mereka. Kami di sini fokus mendidik anak-anak. Sangat berlebihan kalau kami dikait-kaitkan seperti itu," ungkap Sabar.
Foto: Fatih Bilingual School menolak dikait-kaitkan dengan Gulen (Agus Setyadi/detikcom) |
Lalu bagaimana hubungan sekolah ini dengan Gulen?
Sabar menjelaskan, Fatih Putri yang berdiri di bawah yayasan Teuku Nyak Arif ini sama sekali tidak ada kaitan dengan Fethullah Gulen.
"Sama sekali tidak (ada hubungannya). Gulen tidak punya sekolah. Dia juga tidak mau dinisbahkan jadi pemilik sekolah. Dia adalah guru dan ulama. Sekolah ini berdiri resmi dari hasil pemikiran masyarakat Aceh," ungkap Sabar.
Siswi Tetap Fokus Belajar
Ditambahkan Sabar, dirinya meminta seluruh siswi dan guru tetap fokus belajar mengajar seperti biasa. Mereka juga diimbau agar tidak terpengaruh dengan isu yang disebutkan Kedubes Turki di Indonesia.
"Tadi juga kami sampaikan ke anak-anak agar mereka dapat informasi yang pas dan kredibel. Kami pesan ke anak-anak agar fokus ke belajar, tidak usah terpengaruh karena kalian tau sendiri apa yang terjadi," kata Sabar.
Pantauan detikcom, sejumlah siswi SMP di sekolah ini tampak belajar dengan semangat di ruangan kelas. Begitu waktu istirahat tiba, siswa SD memilih menghabiskan waktu dengan bermain bola di lapangan. (hri/hri)












































Foto: Suasana belajar di Fatih Bilingual School (Agus Setyadi/detikcom)
Foto: Fatih Bilingual School menolak dikait-kaitkan dengan Gulen (Agus Setyadi/detikcom)