Wali Kota Pangkalpinang, M Irwansyah yang mendapat laporan kondisi itu, langsung bergerak cepat mengecek ke lokasi. Setelah menyaksikan kelas 4C dan 4D SD 15 Pangkalpinang belajar hanya beralaskan karpet, dia langsung meminta Kepala Dinas Pendidikan Edison Taher untuk mencarikan kursi dan meja baru di sekolah lain yang belum digunakan.
Sebetulnya menurut Edison, pihaknya sudah menganggarkan pembelian fasilitas meja dan kursi belajar untuk SDN 15 Pangkalpinang ke dalam APBD Perubahan 2016. Namun karena dirasa terlalu lama menunggu anggaran cair, Irwansyah meminta agar menggunakan fasilitas yang ada terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak sampai sejam kemudian, datanglah puluhan meja dan kursi baru dari SMPN 2 Pangkalpinang. Sekolah itu juga masih dalam tahap pembangunan, namun kapasitas ruang kelas masih tercukupi, sehingga meja dan kursi barunya belum diperlukan saat ini.
Melihat puluhan meja didatangkan ke sekolahnya, para siswa SD 15 Pangkalpinang ini tampak kegirangan. Bocah-bocah yang sedang istirahat dan bermain di lapangan sekolah itu langsung bersorak-sorak ramai. Sebagian ada yang langsung berinisiatif membantu petugas mengangkat kursi.
"Asyik bangku baru, asyik bangku baru," teriak para murid yang mengenakan seragam muslim khusus hari Jumat itu di eks SD 3 Pangkalpinang, Bangka Belitung, Jumat (29/7/2016).
Para siswa itu refleks berpose dan tersenyum saat kamera ponsel terarah ke muka mereka. Tampaknya terpisah dari sekolah induk yang berlokasi di Kelurahan Kacang Pedang tak membuat anak-anak ini kehilangan keceriaan. Bahkan meski telah berbulan-bulan sekolah beralaskan karpet tak membuat semangat mereka pudar.
![]() |
Wakil Ketua DPRD Pangkalpinang Abang Herza yang turut meninjau sekolah ini mengatakan, pihaknya memahami kendala tersebut. Menurutnya, sekolah lesehan yang dilakukan SD 15 ini juga masih dalam batas wajar, apalagi sifatnya hanya sementara.
Tetapi dia juga ingin agar anak-anak yang merupakan masa depan bangsa dapat belajar dengan nyaman.
"Kalau untuk menunggu APBD Perubahan memang terlalu jauh, jadi harus menggunakan dana yang lain dahulu. Bila perlu kita iuran. Tidak akan kita biarkan terus-terusan begini," tegas politisi PDIP tersebut. (khf/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini