Anggota Satgas Tinombala Tertembak, Panglima TNI: Gugur Idaman Semua Prajurit

Anggota Satgas Tinombala Tertembak, Panglima TNI: Gugur Idaman Semua Prajurit

Nathania Riris M Tambunan - detikNews
Kamis, 28 Jul 2016 12:56 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Foto: Pool)
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo turut berduka atas meninggalkan Serda M Ilham, anggota Satgas Tinombala yang tak sengaja tertembak oleh Tim Bravo, saat menjalankan tugas memburu jaringan Santoso. Gatot mengatakan Ilham gugur di medan perang.

"Akibat insiden tersebut mengakitbatkan gugurnya Serda M Ilham. Kata-kata gugur itu menyatakan bahwa Serda M Ilham sedang melaksanakan tugas operasi Tinombala," kata Gatot usai menghadiri sertijab dari Luhut B Pandjaitan ke Wiranto di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

"Karena kata-kata gugur adalah idaman semua prajuit TNI, termasuk saya. Karena gugur adalah meninggal syahid untuk bangsa negara dan agama," ucap Gatot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gatot mengatakan, meninggal saat menjalankan tugas negara merupakan sebuah kehormatan. Semua jasa dan pengorbanan akan mendapat balasan yang setimpal.

"Kalau meninggal karena tugas tempatnya di sisi paling indah di Allah SWT," ucap Gatot.

Gatot menyebut insiden salah tembak di antara anggota Satgas Tinombala ini bukalah kesengajaan. Semua ini jangan sampai membuat salah paham di sesama tim.

" Lanjutkan tugas dalam Satgas Tinombala teman-teman dari Tim Bravo tidak berniat untuk bunuh tapi tertembak. Saya yakin tidak ada kata-kata dendam," kata Gatot.

"Saya katakan lanjutkan kebersamaan lanjutkan kerja," tambahnya.

(Baca juga: Panglima TNI: Anggota Satgas Tak Sengaja Tertembak, Jangan Saling Menyalahkan)

Insiden salah tembak ini terjadi pada pukul 12.30 Wita di Desa Towu, Poso Pesisir Utara, Rabu (27/7/2016). Tim Bravo dari Polri menembak tujuh orang yang tidak dikenal yang belakangan diketahui adalah Satgas-1 Intelijen Tinombala yang dipimpin Kapten Ifanteri Khalef.

Saat itu Satgas Intel tengah melakukan pemeriksaan ke Desa Towu terkait adanya timbunan senjata di sana. Namun di saat bersamaan, Satgas Bravo juga mendapat info dari warga ada kelompok orang yang tidak di kenal di desa itu yang diduga jaringan Santoso.

Anggota Brimob Satgas Bravo sudah mencoba berkomunikasi dengan menggunakan sandi, namun tidak direspons Tim Intel. Tim Bravo mengira mereka adalah kelompok Santoso yang mereka incar, kemudian terjadilah peristiwa salah tembak itu. (slh/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads