Maju Jalur Parpol, Ahok Kini Emoh Komentar Niat Habiburokhman Terjun dari Monas

Jakarta - Ahok akhirnya tak jadi menggunakan sejuta KTP dukungan sebagai syarat maju sebagai calon gubernur independen ke Pilgub DKI. Soalnya, dia lebih memilih jalur partai politik ketimbang jalur independen. Padahal sebelumnya sejuta KTP dukungan itu sempat menjadi pertaruhan nyawa politisi Partai Gerindra Habiburokhman.

Saat di Sekretariat Teman Ahok, Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016) malam, kandidat cagub petahana Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu ditanyai tanggapan soal niatan Habiburokhman untuk terjun dari Monas.

Namun Ahok tak menjawab pertanyaan itu dengan kata-kata, melainkan hanya tersenyum kecil dan melambaikan tangan kanan, tanda tak mau berkomentar.

Niatan Habiburokhman terjun dari Monas itu akan dilaksanakan bila KTP dukungan Ahok benar-benar cukup untuk mencalonkan diri di Pilgub DKI. Tentu saja penilaian cukup atau tidaknya KTP dukungan perlu dibuktikan lewat verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena Ahok maju lewat jalur parpol, maka pasti sudah verifikasi KTP dukungan itu tak akan dilakukan, atau lebih tepatnya tak perlu dilakukan.

Baca juga: Jika Ahok Diusung Parpol, Habiburokhman Tak Perlu Tepati Janji

Habiburokhman lewat akun Twitter @habiburokhman berkicauannya pada 26 Februari 2016. Bunyinya adalah, "Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon #KTPdukungAhokcumaomdo???"

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa akun @habiburokhman itu akun twitter saya dan tweet soal Monas itu jempol saya sendiri yang ketik," kata Habiburokhman saat dihubungi detikcom, Minggu (19/6) lampau.

Habiburokhman sendiri menjelaskan, verifikator yang berwenang menilai sejuta KTP dukungan itu mencukupi atau tidak adalah KPU, bukan Teman Ahok sendiri. (dnu/fdn)