Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Peristiwa itu bermula dari adanya informasi, ada 7 orang tak dikenal dan bersenjata.
Sebelum terjadi penembakan, lanjut Boy, anggota dari Brimob sudah mencoba berkomunikasi dengan bahasa sandi, namun tidak mendapat respons.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah coba komunikasi dengan bahasa sandi, infonya (korban) tidak merespons," sambungnya.
Informasi yang diperoleh detikcom, peristiwa itu terjadi di Desa Towu, Pos Sekat Towu, Poso, Rabu (27/7/2017) sekitar pukul 12.30 WITA. Namun belakangan diketahui bahwa 7 orang itu merupakan anggota Satgas 1 intelijen Tinombala pimpinan Kapten Inf. Khalef.
Pasca insiden itu, Boy menambahkan, tim Satgas yang terlibat ditarik ke Palu. Saat ini tim Propam dan Pom TNI bergabung untuk melakukan investigasi secara obyektif dan transparan.
Tim dari mabes juga menghadirkan dari Itwasum. Saat ini Kapolda Sulteng bersama selaku PJKO dan Wakil PJKO Brigjen TNI Ilyas telah melakukan konsolidasi dengan jajaran TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala," ujarnya.
Selain itu, Boy menegaskan, anggota Polri yang bersalah akan ditindak secara obyektif sesuai ketentuan hukum yang ada.
"Dimohon kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi kepada isu yang menyesatkan," tutur Boy. (idh/fdn)











































