Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengungkap bagaimana asal-mula Santoso bisa memiliki senpi jenis senapan serbu 2 atau SS2 buatan PT Pindad itu.
"Itu senjata punya anggota yang ditembak sama kelompok Santoso di Poso. Anggota yang tertembak baku tembak dengan kelompok Santoso, direbut senjatanya, diambil senjatanya, dibawa lari," kata Rudy saat dihubungi detikcom, Rabu (27/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senpi SS2 itu dipegang Santoso saat baku tembak dengan Satgas yang menewaskan Santoso di Pegunungan Biru, Tambarana, Poso Pesisir Utara, Senin (18/7/2016) petang kemarin. Delima kemudian membawa lari senjata itu.
Namun, kondisi fisik yang semakin lemah membuat Delima akhirnya meninggalkan senjata itu di suatu tempat karena berat. Kepada Satgas, perempuan asal Bima Nusa Tenggara Barat itu memberikan ancer-ancer tempat dia menyembunyikan senjata SS2.
Berbekal keterangan itu, polisi lalu menyisir lokasi yang disebutkan dan berhasil menemukan senjata SS2 itu, Selasa (26/7/2016) sekitar pukul 11.00 Wita kemarin.
Selain senjata itu, Satgas juga berhasil mengamankan senpi jenis M16 yang dipegang Muchtar pasca baku tembak Senin (18/7/2016) yang juga menewaskan Muchtar. Lalu, berapa pucuk senjata lagi yang diperkirakan dimiliki kelompok Santoso? "Tiga atau empat ya," tutupnya. (idh/dra)











































