"Penemuan senjata tersebut ditemukan pada hari Selasa, tanggal 26 Juli 2016 sekitar pukul 13.20 WITA di area lokasi Tanah Longsor yang berjarak 50 meter dari pinggir sungai Tambarana Poso, Sulawesi Tengah," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/7/2016).
Penemuan senjata SS2 V4 (Nomor Senjata 015700) itu, kata Tatang, bermula dari informasi dari istri Santoso, Jumiatun yang ditangkap oleh Satgas Tinombala pada Sabtu (23/7/2016) pekan lalu. Satgas Tinombala gabungan TNI-Polri memperlakukan Jumitun secara manusiawi layaknya seorang perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasar pengakuan Jumiatun kepada Satgas, senjata tersebut disimpan di suatu tempat. Namun dia lupa persis lokasinya. "Senjata tersebut disimpan di suatu tempat namun tidak tahu persis letaknya, mengingat Jumiatun Muslim lupa karena malam hari dan sudah lelah membawa senjata yang berat," tambah Tatang.
Mendapat informasi yang sangat berharga tersebut, Tim Satgas Tinombala memerintahkan Dantim Alfa 29 untuk melakukan pencarian dan penyisiran di daerah yang diduga menjadi tempat keberadaan senjata tersebut.
Alasan diperintahkannya Tim Alfa 29 untuk melakukan penyisiran, karena Tim tersebut yang mengetahui lokasi dan mengenal medan ketika terjadi kontak tembak dengan kelompok teroris yang menewaskan Santoso.
Setelah dua hari melakukan penyisiran dan pencarian secara mendetail, akhirnya senjata tersebut berhasil ditemukan dengan posisi senjata SS2 V4 disandarkan pada pohon kecil berdaun lebar.
(erd/trw)











































