Salah satu pejabat Kejari Medan yang sempat ditemui dan dimintai keterangan oleh wartawan mengatakan, kedatangannya ke Cilacap untuk mengecek berkas Warga Negara (WN) Nigeria atas nama Okonkwo Nonso Kingsley.
"Kami mengecek berkas atas nama Okonkwo Nonso Kingleys, warga Nigeria," kata Jaksa Olo Poneholan kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Okonkwo Nonso Kingsleys terbukti membawa narkotika golongan I berupa heroin sebanyak 69 kapsul dengan berat 1,18 Kg. Dia ditangkap Bandara Polonia Medan pada 25 Oktober 2003 oleh petugas Bea dan Cukai yang curiga dan memeriksa badan terdakwa terdapat keanehan di bagian perut. Setelah dibantu dengan obat pencahar, terdakwa mengeluarkan heroin dalam kemasan kapsul sebanyak 69 kapsul heroin dengan berat keseluruhan 1,18 Kg.
Selain jaksa dan keluarga, sekitar pukul 13.45 WIB, beberapa staf perwakilan Kedutaan Besar mulai datang ke Dermaga Wijayapura menggunakan bus milik Pemkab Cilacap sebelum menuju Pulau Nusakambangan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Biro Oprasi Polda Jateng, Kombes Tatang, Direktur Sabhara Kombes Pol Tetra M Putra, Kepala Bin Opsnal DitLantas Polda Jawa Tengah AKBP Imam Basuki dan Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya juga datang ke Dermaga Wijayapura untuk mengecek persiapan pelaksanaan eksekusi mati di Pulau Nusakambangan.
![]() |
Dari pantauan, beberapa pejabat Polda Jateng tersebut tampak melakukan pengecekan dan berkeliling di sekitar Dermaga Wijayapura untuk melihat sejauh mana nantinya proses pengamanan yang dapat dilakukan oleh polri. Dari informasi kedatangan mereka untuk mempersiapkan sterilisasi Dermaga Wijayapura.
"Iya sterilisasi mulai besok, areanya mulai dari pertigaan depan sampai Dermaga. Nanti di sekitar Dermaga dipasang barikade," kata Kasubbag Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro Wasono.
Menurut dia, dalam pengamanan tersebut nantinya akan diturunkan sekitar 1.500 personel gabungan dari Polda, Polres Cilacap dan Kodim.
"Mulai besok ditutup, kendaraan yang biasa parkir disini paling di geser, pokoknya jangan sampai mengganggu, semuaya di geser. Yang jelas kita evaluasi dari yang tahap 1 dan 2, ke depannya harus lebih baik," ujarnya.
![]() |
Sementara menurut, Suhendro Putro, Koordinator Pemulasaraan jenazah GKJ Cilacap mengatakan jika pihaknya sudah diminta oleh Polres Cilacap untuk memandikan jenazah terpidana mati setelah dilakukan eksekusi, untuk memandikan jenazah, Suhendro menyiapkan tim yang terdiri dari 6 orang.
"Ya diminta Polres untuk mandiin yang Kristen siap. Kalau yang muslim itu pak Makarim, nah kalau untuk urusan nyeberang (ke Nusakambangan) belum tahu, nantinya setiap satu jenazah akan dimandikan oleh dua orang," ucapnya.
Dia juga menjelaskan semua peti mati sudah disiapkan oleh Polres Cilacap, semuanya ada sekitar 16 peti mati.
"Ada 16 kotak, sudah semua (di Nusakambangan). Yang nyiapin Polres," jelasnya. (arb/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini