Sosok Ima di Mata Keluarga: Penurut, Tidak Pernah Macam-macam

Sosok Ima di Mata Keluarga: Penurut, Tidak Pernah Macam-macam

Muhammad Aminudin - detikNews
Selasa, 26 Jul 2016 13:31 WIB
Turiyo dan Alimah, orang tua Imamatul Maisaroh (Foto: M Aminudin/detikcom)
Malang - Imamatul Maisaroh (36) memang sudah berganti kewarganegaraan, dari Indonesia ke AS. Namun bagaimanapun juga, dia tetap berasal dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Seperti apa sosok Ima, panggilan Imamatul Maisaroh, di mata orangtua?

"Sejak kecil, dia penurut dan nggak pernah macam-macam," kata ibu Ima, Alimah, di rumahnya, Dusun Krajan, Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Selasa (27/7/2016).

Ima menghabiskan masa kecil hingga remaja bersama keluarga di Malang. Ia mulai merantau setelah gagal menyelesaikan pendidikan di kelas 1 SMA karena dinikahkan. Rumah tangga Ima gagal, kemudian ia pergi ke AS menjadi TKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, di Negeri Paman Sam itu, kepribadian Ima terbentuk setelah mengalami kisah kelam. Selama 3 tahun, perempuan mungil itu jadi korban 'perbudakan'. Tidak dibayar dan bekerja 18 tahun sehari. Lepas dari cengkeraman majikan, ia menjadi aktivis anti perbudakan dan perdagangan orang. Juga jadi penasihat Gedung Putih.

"Mbak itu baik, nriman (berlapang dada atau mau menerima keadaan)," kata adik Ima, Haris Susana.

Selama hampir 20 tahun merantau, baru 3 kali Ima 'mudik' ke Indonesia. Itu pun tidak lama. Selama ini, dia hanya berkomunikasi via telepon.

"Sering kasih kabar, mau ke Prancis, Inggris, atau negara lain bersama orang tempatnya bekerja," kata Alimah.

Foto: M Aminudin/detikcom

Ima dijadwalkan akan berpidato di Konvensi Nasional Partai Demokrat AS. Dia menyampaikan pengalaman sebagai survivor sekaligus visi penanganan perbudakan dan perdagangan manusia.

Dalam rilis yang diterima detikcom har ini, KBRI di Washington DC mengatakan Ima memang berasal dari Indonesia, dan sudah berganti kewarganegaraan. Meski demikian, KBRI tetap berhubungan baik dengan Ima. Salah satu buktinya, Ima diundang dalam pelatihan kepada staf KJRI pada April 2016 lalu.

(trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads