"Jam 11 (WITA) tadi senjata SS2 Santoso yang dibawa kabur Jumiatun sudah ditemukan," kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (26/7/2016).
![]() Jumiatun saat tertangkap Satgas Tinombala atas peran serta masyarakat. |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbekal keterangan itu kemudian polisi menyisir lokasi yang disebutkan dan siang tadi pukul 11.00 WITA, senjata SS2 milik Santoso yang dibawa kabur Jumiatun berhasil ditemukan.
Senjata itu dibawa kabur oleh Jumiatun saat lari dalam penggerebekan Satgas Tinombala di salah satu hutan di Pegunungan Biru, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah pada Senin (18/7/2016) pekan lalu.
Senin petang itu Santoso dan Jumiatun tengah menunggu santap malam yang disiapkan oleh Muhtar dan Sobron. Sambil menunggu makanan selesai dimasak, Santoso dan Jumiatun bercengkerama di bawah pohon nangka.
Adapun Basri dengan istrinya serta Hilal berada di bawah pohon coklat. Sementara Muhtar dan Sobron sedang memasak di bawah pondok.
Saat itulah tiba-tiba terdengar suara tembakan. Santoso dan Jumiatun lari. Namun baru kurang lebih seratus meter mereka lari, Santoso tersungkur karena punggungnya tertembus peluru. Melihat sang suami sudah tak berdaya, Jumiatun kemudian membawa mengambil senjata SS2 yang dipegang oleh Santoso.
Jumiatun yang kelelahan dan kelaparan tak mampu lagi membawa senjata SS2. Senjata 'warisan' sang suami itu pun dia sembunyikan di suatu tempat. Sabtu (23/7/2016) pekan lalu, Jumiatun tertangkap. Namun senjata itu baru ditemukan hari ini.
(erd/trw)












































