Apapun yang Terjadi, Golkar Akan Konsisten Usung Jokowi di Pilpres 2019

Apapun yang Terjadi, Golkar Akan Konsisten Usung Jokowi di Pilpres 2019

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 25 Jul 2016 15:07 WIB
Foto: Indah Mutiara Kami
Jakarta - Partai Golkar sudah mencuri start meski Pilpres 2019 masih akan berlangsung tiga tahun lagi. Ketua Partai Golkar Setya Novanto memastikan apapun yang terjadi dalam kurun waktu 3 tahun nanti, partai berlambang Pohon Beringin itu akan tetap mengusung Presiden Joko Widodo.

"Komitmen partai Golkar untuk mendukung Joko Widodo di 2019 itu sudah merupakan suatu niat yang sudah diprakarsai DPD 1 partai Golkar di seluruh Indonesia bersama DPD tingkat 2," ungkap Novanto di Gedung BPK RI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Untuk mengukuhkan hal tersebut, Novanto akan membawanya ke Rapimnas Partai Golkar yang akan berlangsung pada 26-28 Juli besok. Dengan demikian keputusan akan memiliki kekuatan politik yang jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan kita kukuhkan, kita akan dukung Presiden Jokowi di 2019. Nah tentu ini kita akan minta doa kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Novanto.

Tak hanya itu, sikap 'curi start' Golkar ini disebutnya tidak memiliki nilai transaksional. Keputusan untuk mendukung Jokowi di 2019 dikatakan Novanto dilakukan atas berbagai evaluasi dari internal partai.

"Karena memang partai Golkar melihat bahwa hubungan ini merupakan suatu hal yang menjadi evaluasi berkali-kali dari partai Golkar sehingga kita putuskan bersama dan tentu akan benar-benar sahnya itu di Rapimnas nanti," jelasnya.

Lantas apakah ini berarti apapun yang terjadi selama 3 tahun nanti Golkar tetap pasti akan mengusung Jokowi?

"Ya kita harus begitu, kita komitmennya partai Golkar itu terus, tidak pernah berubah karena komitmen partai Golkar harus memberikan arti bahwa suara Golkar suara rakyat," jawab Novanto.

Menurutnya, keputusan Golkar mengusung Jokowi di 2019 merupakan representatif dari keinginan rakyat. Seperti diketahui, Partai Golkar pada Pilpres 2014 lalu tidak mengusung Jokowi namun ikut bergabung dengan Koalisi Merah Putih yang mengusung Ketum Partai Gerindra sebagai calon presiden.

Pada Januari 2016, Golkar secara resmi memberikan dukungannya kepada Jokowi dan pemerintahan Kabinet Kerja. Saat Munaslub lalu di Bali, Partai Golkar pun menyatakan keluar dari Koalisi Merah Putih dan belakangan disebut-sebut akan mendapat jatah kursi menteri.

"Suaranya rakyat kepada Pak Jokowi ya tentu partai Golkar mendukung yang suara rakyat," tutur Novanto.

Sebelumnya, politisi PDIP Maruarar Sirait meminta agar Golkar konsisten dengan sikapnya untuk mendukung Jokowi di 2019. Banyak pihak menyebut langkah Golkar terlalu cepat, sebab bisa saja dalam 3 tahun ke depan, konstelasi politik akan berubah.

"Di politik konsistensi sangat penting, saya ingatkan soal konsistensi karena kita sama-sama bertanggung jawab. Karena parpol disurvei sebagai salah satu (institusi) yang tidak dipercaya," imbau Maruarar kepada Golkar, Minggu (24/7).


(ear/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads