DPD Demokrat Riau Gelar 'Konvensi' untuk Jaring Bakal Calon Walkot Pekanbaru

DPD Demokrat Riau Gelar 'Konvensi' untuk Jaring Bakal Calon Walkot Pekanbaru

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Minggu, 24 Jul 2016 16:58 WIB
Foto: Chaidir Anwar Tanjung/detikcom
Pekanbaru - DPD Demokrat Riau menggelar penyampaian visi misi bakal calon Wali Kota Pekanbaru dan Bupati Kampar. Hal ini dilakukan untuk penjaringan bakal calon Wali Kota Pekanbaru dan Bupati Kampar untuk tahun 2017.

Acara ini digelar di Hotel Pangeran Pekanbaru, Minggu (24/7/2016) yang dihadiri para kader dan simpatisan Demokrat. Ada 6 bakal calon yang memaparkan visi dan misi melalui ajang debat.

Bedah visi misi tersebut dipandu mantan Ketua KPU Riau Tengku Edy Sabli. Hadir pula 3 panelis yaitu mantan Dirjen Otja Djohermansyah Djohan, peneliti Siti Zuhro, dan ekonom Universitas Riau B Isyandi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu bahasan yang menarik yaitu tentang perihal pengelolaan sampah. Salah satu bakal calon Wali Kota yaitu Syahril Abubakar menyatakan masalah sampah muncul karena pengelolaannya diserahkan kepada swasta.

"Jika saya terpilih, urusan sampah diserahkan kepada kelurahan. Bukan diswastakan seperti yang sekarang ini. Akibat pengelolaan yang kurang profesional, kota Pekanbaru jadi gudang sampah," tegas Syahril di depan ratusan kader dan simpatisan Partai Demokrat.

Syahril Abubakar juga mengkritik pembangunan kantor Wali Kota Pekanbaru di kawasan Tenayan Raya. Pemindahan kantor dari pusat kota ke kawasan eks HPH menelan dana Rp 1,4 triliun itu menurutnya harus dihentikan.

"Jika saya terpilih, pembangunan kantor Wali Kota di Tenayan akan saya moratorium. Uang yang banyak untuk proyek itu dialihkan untuk ekonomi kerakyatan," tegas Syahril yang juga Ketua PMI Riau.

Panelis Djohermansyah Djohan juga sempat menyinggung dan mempertanyakan masalah sampah yang menjadi perhatian warga. Mantan Plt Gubernur Riau ini menanyakan konsep kota bersih dalam program smart city Wali Kota Pekanbaru.

"Apa konsep kota bersih, dan bagaimana menyelesaikan masalah sampah," tanya Djohermansyah kepada Firdaus MT selaku incumbent.

Mendapat pertanyaan tersebut, Firdaus MT menyatakan akan memberdayakan masyarakat hingga tingkat rukun warga (RW) dalam mewujudkan kota bersih. "Untuk mewujudkan masyarakat sehat, kota harus bersih. Masyarakat harus dilibatkan" kata Firdaus.

Bakal calon lainnya, HR Faisal menyampaikan visi dan misinya akan memperjuangkan kota yang bersih dari sampah dan pelayanan publik yang lebih baik. "Pemimpin harus terjun langsung ke masyarakat. Tidak ingkar janji dan programnya terkonsep," kata HR Faisal.

Ketua DPD Demokrat Riau Achmad menyatakan 'konvensi' Partai Demokrat untuk pemilihan Wali Kota Pekanbaru dan Bupati Kampar ini bukan sekedar acara seremonial. Menurut Achmad, partainya ingin mengetahui kapasitas dan intelektual para balon sebagai salah satu syarat sebelum ditetapkan sebagai calon wali kota dan bupati oleh DPP Demokrat.

"Hingga kini, belum ada nama calon yang ditetapkan. Inilah makanya kami melaksanakan bedah visi misi. Kami terbuka, calon boleh dari kader atau luar kader," kata Achmad.

Sebagaimana diketahui, belakangan ini sampah menumpuk di Pekanbaru. Pengelolaan sampah yang diserahkan ke pihak swasta yaitu PT Multi Inti Guna (MIG), menimbulkan masalah dengan aksi mogok para karyawan karena tunggakan gaji.

Pemkot Pekanbaru kini sudah memutus kontrak dengan PT MIG selaku pemenang tender. Pengelolaan sampah kembali dikelola Pemkot. Walau begitu, sampah sampai saat ini masih banyak menumpuk walau tidak separah saat bulan Ramadan. (cha/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads