Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Anti Kekerasan (Kontras) bersama dengan Aliansi Orang Tua Korban Vaksin Palsu melakukan aksi damai di depan Rumah Sakit Harapan Bunda. Mereka menuntut pemerintah merespon dengan cepat masalah korban vaksin palsu.
Aksi ini melibatkan puluhan orang tua korban vaksin palsu. Sekitar 60 aparat kepolisian turut serta mengamankan aksi ini di depan RS Harapan Bunda, Jl Raya Bogor (Sabtu 23/7/016). Akibatnya, lalu lintas dari pasar Kramat Jati hingga di depan rumah sakit menjadi tersendat sekitar 5 kilometer.
Dalam aksinya, para orang tua korban meneriakkan orasi menuntut beberapa poin yaitu : meminta pihak rumah sakit mengumumkan daftar pasien yang terkena vaksin palsu, meminta rumah sakit melakukan medical check up bagi anak yang terindikasi dengan vaksin palsu dan meminta rumah sakit menanggung segala biaya yang dibutuhkan untuk melakukan vaksin ulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksinya mereka membawa poster bertuliskan "Bersatu Padu Lawan Vaksin Palsu" dan "Anak adalah Harapan Bangsa".
Koordinator Demo Puri Putri Kencana mengatakan bahwa aksi ini dilakukan untuk membantu orang tua memperjuangkan hak-hak para orang tua sebagai warga negara.
"Kami ingin memperjuangkan harapan orang tua dan bayi yang dibawa setiap hari oleh para orang tuanya. Di mana tempat saya bisa mendapatkan kejelasan adalah pertanyaan orang tua," ujar Puri.
Sedangkan orang tua korban vaksin palsu, Agus Siregar mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan aksi ini hingga tuntutan mereka dipenuhi.
"Kami akan terus meminta agar tuntutan kami ini dipenuhi. Karena mereka menunjukkan arogansi dan keangkuhan," tutur Agus.
Hingga berita ini diturunkan orang tua masih berjaga di rumah sakit untuk dapat bertemu dengan jajaran direksi Rumah Sakit Harapan Bunda.
(fjp/fjp)