Istri Santoso Ditangkap Hidup-hidup, Panglima: TNI Junjung Tinggi HAM

Istri Santoso Ditangkap Hidup-hidup, Panglima: TNI Junjung Tinggi HAM

Nathania Riris Michico - detikNews
Sabtu, 23 Jul 2016 13:47 WIB
istri Santoso (Foto: Ilustrasi oleh Edi Wahyono)
Jakarta - Istri Santoso Jumiatun Muslimayatun alias Delima ditangkap hidup-hidup karena tidak bersenjata oleh Tim Batalion 303 Rider Kostrad, yang menjadi bagian dari Satgas Tinombala. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan TNI menjunjung tinggi HAM.

"Nah karena tidak bersenjata ya harus hidup. Karena prinsipnya TNI adalah tidak boleh menembak orang yang tidak bersenjata karena dalam operasi apapun juga TNI selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia," ujar Gatot usai menghadiri upacara pembukaan Kejuaraan Nasional Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) 2016 di Oesman Sapta Odang (OSO) Sports Center, Komplek Grand Wisata, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/07/2016).

Menurut Gatot, TNI sangat paham HAM. Karena itu TNI hanya akan menembak orang-orang yang memegang senjata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contoh yang paling hakiki (TNI junjung tinggi HAM) itu saat pembebasan sandera di Woyla, Thailand (tahun 1981). Karena menjunjung tinggi HAM menyelamatkan para sandera maka tidak ada satu sandera pun jadi korban tapi justru karena kehati-hatian jangan sampai melanggar HAM justru anggota Kopasus jadi korban, nah ini bukti yang nyata," beber Gatot.

Delima ditangkap Tim Batalion 303 Rider Kostrad sekitar pukul 9.30 Wita tadi di tengah hutan belantara di Pegunungan Tambarana, Poso. Dia ditangkap saat sedang jalan kaki dan tanpa perlawanan karena tidak bersenjata. Rencananya Delima akan segera dibawa ke Palu.

Dalam penangkapan itu, tim menyita satu buah tas yang dibawa Delima. Namun, belum bisa dipastikan apa saja isi tas itu.

(nwy/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads