135 Warga Mengungsi Akibat Banjir di Jl Perdatam Ulujami, Jakarta Selatan

135 Warga Mengungsi Akibat Banjir di Jl Perdatam Ulujami, Jakarta Selatan

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Jumat, 22 Jul 2016 21:25 WIB
Banjir di Kompleks Jl Perdatam. Foto: Muhammad Fida Ul Had/detikcom
Jakarta - Banjir di Jalan Perdatam akibat tanggul Kali Pesanggrahan jebol menyebabkan warga mengungsi. Sebab air yang masuk ke rumah warga cukup tinggi.

Pantauan di lokasi, Jl Perdatam III, Ulujami, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2016) malam, banjir masih belum surut. Di dekat tanggul jebol, ketinggian air sempat mencapai 1,5 meter.

Ada tiga RT yang terendam banjir akibat tanggul jebol yakni RT 8,9,10 dari RW 10 Kelurahan Ulujami. Menurut salah seorang warga, Buyung (36), tanggul yang jebol memiliki ketinggian 3 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jebol panjangnya ada 7 meter. Dari jam 2 siang tadi. 15 menit lansung seleher," ujar Buyung di lokasi banjir.

Ketinggian banjir menurutnya bervariasi, namun yang paling tertinggi sekitar 1,7 meter sehingga warga yang rumahnya terendam banjir harus mengungsi. Sebagian ada yang dievakuasi oleh perahu karet milik petugas Dinas Pemadam Kebakaran.

Banjir akibat Tanggul Kali Pesanggrahan Jebol belum juga surut. Foto oleh: Fida/detikcom
Disebutkan Buyung, sebelum tanggul jebol warga di ketiga RT tersebut rumahnya sudah terendam banjir setinggi betis orang dewasa akibat hujan dan luapan Kali Pesanggrahan. Daerah ini menurutnya sudah menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

"Ada 4 titik yang rawan. Masalalahnya ini udah tahunan. Tapi biasanya cuma sebetis aja. Warga juga sudah pada tahu. Jadi rumahnya sudah banyak yang ditinggiin. Cuma ini gara-gara tanggul jebol, banyak yang enggak selamat barang-barang," jelas Buyung.

Warga pun mengungsi ke rumah tetangganya yang rumahnya tidak terkena banjir. Mereka juga sudah mendapat bantuan logistik dari Dinas Sosial setempat.

Menurut Camat Pesanggrahan, Agus Irwanto, ada lebih dari 100 warga yang mengungsi. Mereka yang mengungsi adalah warga yang rumahnya di posisi paling pinggir atau di dekat tanggul jebol.

"Ada 135 yang mengungsi karena memang posisi rumahnya paling pinggir. Logistik sudah sebentar lagi selesai," terang Agus.

Foto: Fida/detikcom
Menurut Agus, pihaknya pun sudah menyiapkan pompa pengering untuk menyurutkan air. Namun masih menunggu air tidak terlalu tinggi untuk dapat dioperasikan.

"Sudah siap tapi nunggu benar-benar airnya fix dari Kali Pesanggarahan. Belum (dioperasikan), karena air masih tinggi. Kalau mulai surut setelah ini kita operasikan alatnya," kata dia.

Aparat kepolisian dan petugas dari Pemda, Sudin Pemadam Kebakaran, Dinsos, petugas kesehatan, bahkan PLN pun disebut Agus berjaga di lokasi. Agus juga sudah memerintahkan agar Puskesmas di lokasinya siaga sejak jauh hari karena sudah ada prediksi tanggul jebol.

"Sebelumnya sudah kita informasikan, 2 minggu lalu sudah kita informasikan. Bahwa di beberapa titik di tanggul ada retak. Itu sudah kita laporkan. Padahal sudah kita antisipasi pakai karung," beber Agus.

Foto: Fida/detikcom
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Sarpani menyatakan ia meminta agar anak buahnya berjaga. Ada 15 personel polisi yang siaga di lokasi.

"Kita amankan area ini," tutur Sarpani di lokasi yang sama. (elz/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads