"Selama dia periksa di sini sih tidak ada riwayat penyakit, kondisi normal tidak ada penyakit," kata Kepala Puskesmas Ciracas dr Winarto kepada detikcom di Puskesmas Ciracas, Jl H Baping, Kelurahan Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (22/7/2016).
Winarto juga menduga tetangga Aminah membawa Aminah ke puskesmas dan tidak langsung ke rumah sakit saat air ketuban Aminah pecah karena tetangga tahu Aminah sering memeriksakan diri di puskesmas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut tetangga Aminah yang membawa ke Puskesmas, Mamat, mereka tak sempat memikirkan apakah Aminah pemegang kartu BPJS atau tidak. Saat itu yang diutamakan adalah menolong Aminah yang sudah lemas.
Ditemui secara terpisah, Kepala Humas RSUD Pasar Rebo Prabowo mengatakan pihaknya sudah melakukan penanganan maksimal pada Aminah. Saat tiba di rumah sakit setelah dirujuk dari puskesmas, Aminah sudah kejang-kejang dengan tekanan darah 160/90.
"Pasien datang dengan kejang-kejang, kita lakukan pertolongan kita siapkan ruangan ICU juga. Ternyata hingga pukul 11.45 WIB kita tidak bisa menolong istilahnya pasien meninggal," kata Prabowo.
Aminah meninggal dunia pada Kamis (21/7) siang kemarin. Sebelumnya, tetanggganya mendengar dia berteriak kesakitan pada pukul 05.30 WIB di kamar sewaannya. Tetangganya segera membawa Aminah ke puskesmas terdekat dengan mencarter angkutan umum KWK 03 yang sedang melintas. Saat itu tekanan darah Aminah tinggi, kejang-kejang dan air ketubannya telah pecah. Upaya penyelamatan oleh dokter puskesmas dan dokter RSUD Pasar Rebo tidak membuahkan hasil, Aminah dan janinnya berpulang ke Sang Pencipta. (mnb/nrl)











































