Meski telah berhasil menewaskan Santoso dan melemahkan kekuatan pengikutnya, Kepolisian RI belum berencana menarik pasukan Satgas Tinombala dari Poso dan Palu di Sulawesi Tengah. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya baru akan melakukan evaluasi perlu tidaknya Satgas Tinombala dikurangi setelah Ali Kalora dan Basri tertangkap.
Ali Kalora dan Basri adalah dua orang penting di dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah. Basri berhasil meloloskan diri saat terjadi kontak tembak dengan Satgas Tinombala yang menewaskan Santoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali Kalora dan Basri, kata Tito, masih berpotensi melakukan aksi terorisme. "Nanti kalau kita anev (Analisa dan Evaluasi), dua orang ini tertangkap, situasinya melemah, baru kita akan tarik pasukan secara bertahap dan kembali ke operasi rutin," sambung Tito.
Mantan Kepala BNPT itu mengatakan bahwa kondisi sisa anggota Santoso saat ini telah melemah. Tito pun memerintahkan kepada Tim Satgas Operasi Tinombala untuk terus menekan agar Basri dan Ali Kalora segera tertangkap.
Tito juga mengimbau agar Basri, Ali Kalora dan pengikut Santoso untuk turun gunung demi kemaslahatan umat. (erd/trw)











































