Alat Peringatan Banjir Temuan 2 Siswa Cimahi yang Inovatif

Kisah Penemu Muda

Alat Peringatan Banjir Temuan 2 Siswa Cimahi yang Inovatif

Salmah Muslimah - detikNews
Jumat, 22 Jul 2016 15:11 WIB
Alfa dan Asep menerima penghargaan International Exhibition for Young Inventors (Foto: Dok pribadi)
Jakarta - Muchammad Alfarisi dan Asep Muhammad menyabet spesial award di ajang penemu muda yang diselenggarakan di China. Dua siswa SMKN 2 Cimahi ini menemukan alat yang bisa memberitahu masyarakat kapan banjir akan datang.

Alfa dan Asep mengikuti kompetisi International Exhibition for Young Inventors (IEYI) atau kompetisi pemaren penemu muda internasional di China. Kompetisi ini diikuti oleh tujuh negara yakni Jepang, Taiwan, China, Singapura, Macau, Hong Kong, Indonesia dan Malaysia. Alfa dan Asep meraih dua spesial award dengan karya temuan Flood Mitigation System.

"Kami dapat spesial award dari Singapura dan Thailand," kata Alfa saat berbincang dengan detikcom, Jumat (22/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alfa dan Asep bersama guru pembimbing (Foto dok pribadi)


Alfa mengatakan alat mereka bernama SIMINA Banjir yakni singkatan dari Sistem Navigasi Bencana Banjir. Alat ini berfungsi untuk menginfokan level ketinggian air sungai dan memberitahukan kepada masyarakat bila banjir datang.

"Kami menggunakan lampu untuk indikator dan alarm. Ada juga sms dan telepon ke HP untuk memberitahukan banjir akan datang," ucap Alfa.
Alfa dan Asep saat mengikuti pameran penemu muda (Foto: dok pribadi)



Alat ini terdiri dari microcontroller system, panel solar, lampu sinyal berserta sirine, sensor tekanan dan GSM modem. Cara kerja Simina ini dengan memanfaatkan tekanan udara. Alat sensor tekanan diletakkan di sungai. Bila tekanan air naik maka sinyal itu akan disampaikan ke microcontroller system dan diteruskan ke lampu sinyal dan GMS modem.

"Kalau air sungai naik kan ada tekanan (udara), itu diteruskan ke server. Server mengirimkan sinyal ke microcontroller untuk diolah dan diturunkan secara massal ke masyarakat," jelas Alfa.
Microcontroller system (Dok pribadi)



Pemberitahuan tentang tanda-tanda banjir bisa melalui 3 cara. Pertama lewat SMS, telepon dan lampu indikator yang dipasangi alarm. Masyarakat terlebih dahulu mendaftarkan nomor telepon ke sistem. Bila nanti ada informasi akan disampaikan secara otomatis oleh alat GSM modem yang dihubungkan ke microcontroller.

"Diregistrasi dulu nomornya. Kalau registrasinya berhasil langsung dapat SMS balik dari alat ini (GMS modem). Jadi nggak pakai operator," ucap siswa SMK kelas XII jurusan Mekanotrika ini.
Contoh informasi melalui SMS (Foto: dokumentasi pribadi)



Mayarakat akan menerima SMS atau telepon bila kondisi air sungai sudah di level awas. Sementar itu untuk alarm dan lampu indikator bisa dipasang di manapun sesuai kebutuhan.

"Lampu indikator yang dipasangi alarm itu nyala setiap level. Ada indikasi level normal dan waspada warna biru, level siaga warna hijau, level awas warna kuning, alarm akan bunyi, masyarakat akan menerima SMS dan telepon masuk tapi hanya sekali. Sedangkan level paling atas warna lampu indikator merah, alarm akan berbunyi terus menerus, dan masyarakat akan menerima SMS dan telepon berulang kali," papar Alfa.

Lampu indikator (Foto: Dok pribadi)


Alat temuan Alfa dan Asep ini sudah diuji coba dan berhasil. "Dicoba di sungai dekat rumah dan kolam sekolah. Alatnya bekerja," katanya.

Alfa dan Asep saat menjelaskan alat temuannya ke pengunjung pameran (Foto: Dok pribadi)
(slm/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads