Kondisi Kritis Jadi Alasan Aminah Dibawa ke Puskesmas Naik Angkot

Kisah Miris Aminah dan Bayinya

Kondisi Kritis Jadi Alasan Aminah Dibawa ke Puskesmas Naik Angkot

Jabbar Ramdhani - detikNews
Jumat, 22 Jul 2016 13:38 WIB
Angkot yang mengangkut Aminah ke Puskesmas Ciracas (Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom)
Jakarta - Aminah yang sedang hamil tua dibawa ke Puskesmas Ciracas dengan menggunakan kendaraan seadanya yaitu angkot oleh tetangganya karena kondisi Aminah yang kritis. Angkot tersebut disetop saat sedang mengangkut penumpang.

Aminah dan suaminya tinggal di kamar sewaan sederhana berukuran 3x5 meter di Jl SMP 188 RT 02/04, Ciracas, Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Pada Kamis (21/7) pagi, Aminah berada di kamar sendirian karena suaminya bekerja. Saat itu tetangganya mendengar Aminah berteriak minta tolong.

Tetangga kamar Aminah bernama Tina menceritakan Aminah berteriak minta tolong dari kamar 23 yang ditempatinya sekitar pukul 05.30 WIB. Karena itu, oleh tetangga kamar lainnya, Boy, pintu kamar didobrak. Saat itulah mereka melihat Aminah terbaring di kasur dalam kondisi lemas. Tetangga lainnya, Mamat, memutuskan untuk mencegat angkot yang lewat untuk membawa Aminah ke Puskesmas Ciracas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu pintu kamar dibuka, Ibu Aminah cuma tiduran di kasur. Dia sudah lemas. Saya lihat di kasurnya sudah basah, kemungkinan air ketubannya sudah pecah. Akhirnya tetangga kerja sama, ada yang berusaha kasih minum dan ada juga yang cari angkot. Setelah dapat angkot kita langsung bawa ke Puskesmas Ciracas," kata Tina saat ditemui detikcom, Jumat (22/7/2016).

Angkot yang mereka dapat adalah KWK 03 rute Cililitan-Kampung Rambutan. Saat itu angkot berisi penumpang. Karena kondisi darurat, penumpang bersedia diminta turun. Aminah pun dibawa ke puskesmas terdekat.

Sesampainya di Puskesmas Ciracas, mereka diberitahu satpam bahwa puskesmas itu bukan tempat melahirkan. Mamat menjelaskan bahwa mereka datang karena kondisi Aminah yang kritis dan berharap menerima pertolongan tenaga medis. Melihat kondisi ini, dua dokter puskesmas segera memeriksa Aminah di dalam angkot.

"Untungnya puskesmas cukup cepat responsnya. Sampai di sana sempat ada penanganan di dalam angkot. Dokter menutup angkot pakai terpal biar orang enggak pada ngeliat. Setelah itu dokter menyimpulkan Aminah harus dirujuk ke RSUD Pasa Rebo," ucap Mamat yang ditemui detikcom.

Aminah lalu dibawa ke RSUD Pasar Rebo dengan ambulans puskesmas. Kedua dokter yang menanganinya juga ikut serta. Mereka memantau kondisi Aminah dan juga janinnya.
Kamar kontrakan Aminah dan Naim (Foto: Jabbar/detikcom)

Kondisi jalan yang macet sempat menyulitkan laju ambulans. Mamat bahkan harus turun ke jalan dan membuka jalan agar ambulans bisa berjalan dengan cepat.

Sayangnya, kondisi Aminah semakin memburuk. Saat tiba di RSUD sekitar pukul 10.00 WIB, Aminah sudah kejang-kejang dengan tekanan darah yang tinggi. Ia pun langsung dilarikan ke UGD dan mendapat penanganan dokter. Sayang, nyawa Aminah dan janinnya tak bisa tertolong. Pada Kamis malam, Aminah dan janinnya dikuburkan di pemakaman umum. (mnb/nrl)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads