Begini Cara Satgas Tinombala Tangkap Ali Kalora dan Basri

Jakarta - Setelah Santoso alias Abu Wardah berhasil dilumpuhkan Satgas Tinombala gabungan TNI-Polri, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memprediksi kekuatan kelompok Mujahidin Indonesia Timur kian melemah. Satgas akan memberikan 'tekanan' lebih tinggi agar pentolan pengikut Santoso yang tersisa, yakni Ali Kalora dan Basri, segera tertangkap.

"Momentum bagus ini ketika mereka melemah maka kita harus melakukan pressure yang semakin tinggi agar cepat selesai dan ketangkap tokoh-tokoh utamanya Ali Kalora dan Basri, misalnya. Jangan dikendurkan, kita nanti akan repot lagi ke depan. Tekan dulu mereka sampai tokoh-tokoh penting selesai baik dengan cara keras, koersif, maupun persuasif," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di kompleks Kejaksaan Agung, Jl Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2016).

Menurut Tito dengan tewasnya Santoso sebagai pimpinan MIT, maka kelompok ini melemah. Operasi Tinombala tidak akan dicabut atau dihentikan, malah akan terus beroperasi.

"Kita yang justru bisa melemahkan mereka, menangkap atau menetralisir mereka secara bertahap," ujar Tito.

Operasi Tinombala akan diteruskan, terutama mengejar tangan kanan Santoso, Ali Kalora dan Basri. Tito menilai, jika operasi ini dihentikan sekarang nanti kelompok ini akan berupaya bangkit.

"Ini sudah bagus, kalau kita cabut sekarang ini, kami yang tahu persis bagaimana ancaman di sana. Kalau sekarang ini (dicabut) bisa muncul kembali, rebound, regrouping, konsolidasi kembali," ujar Tito.

"Kelompoknya melemah karena otomatis Santoso kan digugurkan sebagai pimpinan. Sudah pasti melemah. Beberapa lagi juga meninggal tujuh orang, tinggal 19 orang kan. Kelompok ini melemah, tapi masih ada beberapa orang yang kita tahu mereka memiliki kemampuan dan militansinya tinggi. Oleh karena itu, jangan sampai buru-buru cabut operasi ini," tambah Tito.

Tito mengatakan, operasi ini sangat efektif karena setelah adanya operasi ini kelompok Santoso tidak pernah melakukan aksinya. Oleh karena itu, operasi ini akam terus dilanjutkan.

"Operasi ini sangat efektif karena operasi gabungan ini di medan yang luas seperti itu. Tadinya indikatornya bahwa operasi ini berhasil, tadinya kelompok ini berhasil mereka yg mendikte dan melakukan serangan di mana-mana. Masyarakat, polisi, tentara jadi korban. Semenjak ada operasi Tinombala ini dengan kekuatan yang cukup kita melakukan pengepungan, penyekatan, mereka tak pernah melakukan aksi," ujar Tito.

(erd/erd)