"(Pasien) tiba di puskesmas pakai angkot, kita periksa langsung. Kita pindahkan menggunakan ambulans untuk segera dirujuk ke Rumah Sakit Pasar Rebo untuk persalinannya," ucap Kepala Puskesmas Ciracas dr Winarto saat dihubungi detikcom, Jumat (22/7/2016).
Winarto mengaku tak mengerti kenapa pasien Aminah harus diantar menggunakan angkot menuju puskesmas. Menurutnya masyarakat bisa menghubungi puskesmas atau menghubungi Ambulans Gawat Darurat (AGD) milik Pemkot Jakarta untuk menjemput pasien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendapatkan layanan ambulans itu, warga tidak dipungut biaya sama sekali atau gratis. Dirinya berharap agar tidak ada lagi pasien seperti Aminah yang harus dibawa menggunakan angkot untuk menuju fasilitas kesehatan.
"Masyarakat bisa langsung telepon ke puskesmas atau AGD karena itu layanan gratis. Mudah-mudahan tidak ada lagi pasien yang harus dibawa menggunakan angkot lagi," imbuh Winarto.
Aminah (28) harus menggunakan angkot untuk menuju Puskesmas Ciracas agar mendapatkan fasilitas bersalin. Namun karena kondisi tubuh yang sudah lemah Aminah pun dirujuk ke RS Pasar Rebo dengan menggunakan ambulans untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Namun karena kondisinya yang lemah akhirnya Aminah dan bayinya meninggal dunia.
(adf/dnu)











































