Ketum PKB Ingin Pemerintah Berperan Besar Kelola Pesantren

Ketum PKB Ingin Pemerintah Berperan Besar Kelola Pesantren

Ray Jordan - detikNews
Jumat, 22 Jul 2016 00:49 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan memperingati Hari Lahir ke-18 pada 23 Juli 2016. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ingin momen ini dijadikan untuk menguatkan kembali komitmen membela rakyat.

"Spirit kehadiran PKB dalam sistem politik Indonesia adalah membela rakyat. Tidak ada alasan bagi kader PKB yang duduk di lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif untuk berhenti membela kepentingan rakyat," katan Muhaimin dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Rabu (21/7/2016).

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengajak seluruh kader dan simpatisan PKB untuk kembali menyatukan tekad guna menjadikan PKB lebih besar dan kuat. Salah satu caranya, kata Cak Imin, adalah selalu berupaya berada di barisan terdepan membela kepentingan rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak boleh ada ataupun terdengar kabar, kader PKB mundur saat membela kepentingan rakyat. Kader PKB harus selalu berada di depan, tidak boleh mundur selangkah pun untuk membela kepentingan rakyat," katanya.

Cak Imin mencontohkan, saat ini Fraksi PKB DPR RI tengah memperjuangkan lahirnya Undang-undang (UU) Pendidikan Madrasah dan Pondok Pesantren. "PKB mendorong kehadiran negara dalam pendidikan madrasah dan pondok pesanteren. Sebab, 94 persen pendidikan madrasah dikelola oleh masyarakat. Itu artinya upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara masih diambil-alih oleh masyarakat," katanya.

Faktanya, ujar Cak Imin, kondisi madrasah dan pondok pesanteren di Indonesia kian memperihatinkan. Kondisinya tidak hidup, tapi tidak juga mati. Untuk itu pemerintah perlu bertindak cepat membangun dan mengelola pesantren.

"Pokoknya memprihatinkan, wajib hukumnya negara hadir di sana. Negara tidak bisa lagi berharap banyak pada masyarakat untuk turut mencerdaskan masyarakat, karena itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Dengan begitu kaum Nahdliyin bisa maju," kata Cak Imin.

(jor/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads