Cerita Risma Tentang Neneng Si 'Picasso' dan Omay yang Ngaleman

Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bercerita tentang anak-anak berkebutuhan khusus yang diasuh Pemkot Surabaya. Mereka adalah anak-anak asuhan UPTD Kalijudan dan UPTD Kampung Anak Negeri Wonorejo.

Kali ini Risma membuka sebuah pameran lukisan-lukisan karya anak-anak itu di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (21/7/2016). Dia lalu bercerita tentang Neneng yang disebutnya memiliki lukisan yang khas.

"Ada satu anak namanya Neneng, dia ini lukisannya luar biasa. Kalau kata guru lukisnya, alirannya seperti Picasso," ungkap Risma.

Neneng adalah penyandang tunagrahita. Lukisan yang digambar Neneng memperlihatkan lingkungan di sekitarnya yang dituangkan dalam satu kanvas.

"Kalau si Neneng memang lukisannya aliran itu. Si Neneng pernah dimuat di sebuah majalah, kemudian ada yang ngaku orang tuanya. Tapi setelah kita tunggu, rupanya tidak datang-datang," tutur Risma.

Foto: Risma di Bentara Budaya Jakarta (Ari Saputra/detikfoto)

Risma lalu bercerita tentang Omay, penyandang down syndrome. Omay juga suka melukis, tetapi dia bisa dibilang dia ini yang paling ngalem alias manja.

"Omay ini kalau saya tinggal mesti nangis. Makanya kalau saya pergi harus pamitan dulu," ungkap Risma.

Suatu hari Risma pernah mengajak anak-anak itu jalan-jalan ke Surabaya Waterpark. Dulu ada satu anak bernama Sultan.

"Sewaktu di sana ada tetangganya Sultan. Ternyata Sultan itu dari Denpasar dan orang tuanya akan menjemput. Waktu Sultan dijemput orang tuanya, lha kok semua anak-anak ini pada nangis. Rupanya mereka juga kepingin dijemput orang tuanya," kenang Risma.

Saat itu Risma jadi harus menenangkan mereka satu per satu. Terlebih Omay yang gampang menangis.

"Waktu itu aku pakai baju putih, jadi hitam semua dipeluk mereka karena kan mereka habis bermain," ungkap Risma.

(bpn/miq)