"Donasi KTP yang diharapkan sebagai wujud partisipasi aktif dari masyarakat untuk menentukan nasibnya sendiri kurang mendapat respons," ujar salah seorang pegiat JOINT, Sukhi Ridho, di markas JOINT, Kedai Kebun Resto, Jalan Tirtodipuran, Yogyakarta, Kamis (21/7/2016).
Seperti diketahui, JOINT melalui proses konvensi terbuka telah menetapkan Garin Nugroho dan Rommy Harianto sebagai pasangan bakal calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota independen. Keduanya tidak hadir dalam jumpa pers siang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukhi menyampaikan dari target 45 ribu KTP demi memenuhi syarat sekitar 27 ribu KTP, JOINT hingga saat ini baru berhasil mengumpulkan 4 ribu KTP. Sementara jadwal penyerahan KTP calon independen yaitu pada pertengahan Agustus 2016.
Tak hanya itu, kurangnya dana juga menjadi hambatan langkah JOINT. Penggiat JOINT lainnya, Herman Dodi menjelaskan pihaknya selama ini menggalang dana dengan konsep Urunan Gaya Jogja.
Harapannya konsep ini menggalang tanggung jawab bersama untuk menentukan masa depan Yogyakarta. Namun yang diperoleh hingga saat ini ternyata belum cukup memenuhi kebutuhan membiayai program yang telah disusun sebelumnya.
Sedangkan nilai Urunan Gaya Jogja yang sudah masuk ke JOINT selama ini nilainya mencapai Rp 270 juta. Nilai tersebut berupa uang dan barang serta fasilitas.
"Sekarang yang terjadi kami kekurangan dana, tombok. Sudah habis. Karena dana yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan," kata Dodi.
Ridho menambahkan pihaknya mengestimasi kebutuhan dana untuk operasional pengumpulan KTP hingga pendaftaran mencapai Rp 1,5 M - Rp 2 M.
JOINT menyerahkan keputusan langkah politik pada Garin dan Rommy. Sekitar 4.000 KTP yang telah berhasil dikumpulkan relawan, tidak akan bergeser ke pihak lain.
"Karena akadnya sudah untuk Garin dan Rommy. Kami tidak akan mengkhianatinya," kata Ridho. (sip/trw)











































