"Saya yakin PDIP akan bersama kita mendukung Ahok. Saya yakin PDIP akan ikut kita, bila PDIP ikut bawa buntut PKB," kata Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Golkar Nusron Wahid,
"Jakarta masyarakatnya cair, kita tunggu pada 6 bulan. Apakah kejadian Jumatan di Kampung Pulo akan berdampak. Saya yakin statistik tidak bisa dibohongi," saat menghadiri paparan hasil survei SMRC di Kantor SMRC, Jl Cisadane No 8, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kedua, statistik tidak pernah bohong. Dianggap inkosisten dalam survei, anggapan masyarakat itu biasa. Secara statistik dan politik sangat berbeda. Bisa jadi ada migrasi pemilih. Jakarta masyarakatnya cair. Kita tunggu pada 6 bulan. Apakah kejadian Jumatan di Kampung Pulo akan berdampak. Saya yakin statistik tidak bisa dibohongi," kata Nusron.
Nusron melihat berbagai isu negatif yang dimainkan menjelang Pilgub DKI juga tak efektif. Apalagi soal SARA, karena masyarakat DKI sudah sangat cerdas dalam memandang persoalan.
"Isu kasus hukum tidak berdampak bagi NKRI, biasa itu setiap menjelang pilkada. Case agama itu fundamental yang tidak bisa dipaksakan. Masyarakat Jakarta sudah cerdas, pemahaman agama sudah inklusif sekali. Nggak ada ayat dalam Alquran dilarang gubernur non muslim. Yang ada dalam sejarah Islam, pada masa Abbasiyah, mengangkat gubernur Anbar, Irak. Dia memilih gubernur Kristen di sana. Sejak wafatnya Nabi tidak ada kesatuan dalam memilih pemimpin," papar Nusron.
"Artinya ini sangat cerdas sekali. Jakarta bisa miniatur untuk semangat kebangsaan kita," pungkasnya.
(van/nrl)











































