Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Pokemon Go bisa menjadi hal positif untuk 'menjual' obyek wisata. Namun pengelola tempat wisata juga harus kreatif dan inovatif.
"Menjadi penting kalau kita bisa inovatif dan kreatif misalnya dengan jualan pariwisata, Pokemon-nya ada di Lawang Sewu, Borobudur, Prambanan, maka orang akan datang ke sana," kata Ganjar di kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (20/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu pengawasan. Pengawasan itu penting agar anak tidak ketagihan bermain Pokemon Go," tandasnya.
Tidak hanya anak-anak, Ganjar menegaskan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ikut bermain Pokemon Go agar sadar diri dan tidak mengganggu kinerjanya. Ia tidak mengeluarkan larangan khusus untuk PNS agar tidak mencari Pikachu dan kawan-kawannya itu, namun Ganjar berharap mereka tahu diri.
"PNS ya harus tahu dan sadar diri. Main itu (Pokemon Go) ya itu boleh, tapi harus tahu waktu. Kalau dilarang justru akan nyolong-nyolong untuk bermain. Kita butuh kesadaran," tegasnya.
Game berbasis teknologi augmented reality tersebut banyak dipakai oleh gamers dari seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sedangkan di Kota Semarang sendiri, seluruh tempat wisata menjadi Gym tempat mengadu Pokemon, sedangkan puluhan taman kota merupakan Pokestop dengan dilengkapi Wi-Fi gratis. (alg/dhn)











































