Menurut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, personelnya yang saat ini masih tergabung dalam Satgas Tinombala akan terus menjalankan operasi hingga masa tugasnya usai. Meski pimpinan MIT sudah tewas, menurutnya bukan berarti kesiagaan anggotanya akan berkurang.
"Justru tidak mengendur tapi makin menguat," ujar Gatot dalam keterangan pers bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (20/7/2016). Hadir mendampingi dalam kesempatan itu Kepala BNPT Suhardi Alius yang baru saja dilantik Presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kekuatan sudah cukup tidak perlu ditambah lagi. Penambahan (waktu operasi) itu dengan pak Kapolri. Operasi dilakukan secara terpadu, hasil ini adalah hasil bersama," ujar Gatot.
"(Operasi) nanti kita lanjutkan," sambung Tito yang berada di samping Panglima TNI.
Tak hanya tetap memberikan dukungan personel untuk Operasi Tinombala, TNI juga akan memberi peranan lebih. Dengan melibatkan prajurit TNI setempat, di bawah pimpinan Komandan Korem, TNI akan melakukan operasi teritorial di daerah Poso.
"Kita bersama pak Tito sudah lapor ke presiden dan akan melakukan operasi teritorial, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat," jelas Gatot.
TNI memiliki program nasional TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dalam menjalankan fungsi teritorial mereka. Program-program teritorial mereka berupaya untuk melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Salah satunya pembangunan irigasi bagi petani.
Dalam operasi teritorial itu, Panglima TNI menyatakan nantinya pihak yang terlibat bukan hanya dari TNI dan Polri saja. Namun juga perangkat daerah lain terutama pemda setempat.
"Tidak hanya dengan polisi, tapi juga dengan gubernur. Nanti yang berwenang gubernur dan bupati setempat," tutupnya. (elz/trw)











































