Jadi Kepala BNPT, Suhardi Alius Akan Rangkul Tokoh Agama dan Ormas

Jadi Kepala BNPT, Suhardi Alius Akan Rangkul Tokoh Agama dan Ormas

Ray Jordan - detikNews
Rabu, 20 Jul 2016 12:23 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris Komjen Pol Suhardi Alius (Foto: M Iqbal/detikcom)
Jakarta - Komjen Pol Suhardi Alius resmi dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) oleh Presiden Joko Widodo. Suhardi akan merangkul para tokoh agama dan ormas serta mengedepankan deradikalisasi untuk menekan terorisme.

Suhardi mengatakan, terorisme saat ini bukan lagi ancaman nasional, tetapi global. Untuk itu, harus ada langkah sistematis untuk menangkal tindakan terorisme.

"Ini tugas berat untuk kita. Tapi dalam arahan Pak Presiden bahwa terorisme adalah ancaman bukan saja nasional tapi global. Artinya harus ada langkah-langkah yang sifatnya sistematis untuk membuat counter yang cukup buat kita dalam bingkai kemajemukan kebangsaan," ujar Suhardi kepada wartawan usai pelantikan dirinya sebagai Kepala BNPT di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhardi mengatakan, dirinya akan terus melanjutkan program yang telah ditetapkan oleh Kepala BNPT sebelumnya, Jenderal Tito Karnavian, yang kini menjadi Kapolri. "Apapun juga yang sudah Pak Tito bangun akan kami lanjutkan. Tentunya juga untuk kebaikan kita bersama," katanya.

Suhardi juga mengatakan, dirinya akan menyentuh semua struktur baik formal maupun informal untuk membangun suatu komunikasi yang baik. "Sehingga betul-betul kita punya daya tahan terhadap pemikiran-pemikiran konsep radikal," katanya.

Suhardi mengatakan, terorisme ini terkait dengan masalah ideologi. Tidak mudah untuk mengubah pemikiran orang yang sudah terdoktrin radikalisasi. Namun, dia yakin masalah itu bisa terselesaikan dengan cara pendekatan kepada LSM, ormas hingga pemuka agama.

(Baca juga: Jenderal Tito: Suhardi Alius Punya Pengalaman dan Jaringan Soal Terorisme)

"Kita akan mengedepankan konsep deradikalisasi dan juga anti radikalisasi. Deradikalisasi adalah untuk orang-orang yang sudah bermuatan seperti itu.Tapi kalau antiradikalisasi untuk orang-orang yang belum tersentuh. Kita akan maksimalkan itu," katanya.

"Kita akan rangkul semua, termasuk LSM, ormas yang punya potensi, termasuk pemimpin komunitas agama pun kita akan libatkan untuk itu. Sehingga betul-betul di tanggung jawab nasional kita buatkan. Leading sectornya ada di BNPT," katanya.

Apakah deradikalisasi ini juga berlaku bagi keluarga teroris?

"Itu juga termasuk sasaran. Selama ini kan mungkin termarjinalkan," katanya (jor/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads