Ayah Santoso berasal dari Desa Adipuro, Kaliangkrik, Magelang, sedangkan ibu berasal dari Sukomakmur, Kajoran, Magelang. Di Desa Adipuro, beberapa kerabat Santoso tinggal. Kawasan ini merupakan lereng pegunungan Sumbing.
Orangtua Santoso mengikuti program transmigrasi ke Sulawesi Tengah pada tahun 1970-an. Hanya sesekali pulang ke Magelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah nggak pernah urusan dengan dia. Jarang komunikasi," kata Ahmad di rumahnya, Rabu (20/7/2016).
Setelah tahu Santoso tewas ditembak mati aparat, apa respons Ahmad? "Kalau itu memang jatah Allah, ya keluarga sini ikhlas saja," ungkap pria yang membeli rumah dan tanah keluarga Santoso ini.
Di kesempatan terpisah, Kepala Desa Adipuro Waluyo mengatakan secara administratif, Santoso bukan warganya. Sebab, dia lahir dan besar di Sulawesi. Jadi tidak ada keterkaitan langsung desanya dengan Santoso.
"Warga berharap jenazah tak dimakamkan di sini. Dia hidup di sana, mati di sana, ya diurus di sana," ungkapnya.
Santoso tewas ditembak di medan berat di Pegunungan Biru, Tambarana, Poso, Sulteng. Jenazahnya saat ini berada di RS Bhayangkara Polda Sulteng di Palu. (trw/nrl)











































