Untuk memperingati Bodo Kupat, masyarakat keturunan Jawa dari seluruh Suriname berbondong-bondong menuju ke daerah yang bernama Rust and Werk (bahasa Belanda yang artinya istirahat dan bekerja), yang ditempuh menggunakan perahu.
![]() |
KBRI Paramaribo dalam siaran pers, Selasa (19/7/2016), menyebutkan Bodo Kupat merupakan tradisi silaturahmi ke rumah-rumah masyarakat keturunan Jawa dan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti balap perahu, acara hiburan berupa live music dan dansa serta pertunjukkan budaya Jawa yaitu Jaran Kepang di balai desa.
Bodo Kupat merupakan tradisi turun-temurun yang membawa nilai-nilai positif dari leluhur mereka dari Indonesia, seperti guyub rukun dan silaturahmi Idul Fitri. Ada nilai luhur berupa kupat atau ngaku lepat yang diwujudkan oleh masyarakat keturunan Jawa di Suriname dalam bentuk bermaaf-maafan dan berbagi. Mereka membuka pintu rumah bagi siapa saja yang berkunjung untuk saling memaafkan seraya memberi hidangan dan minuman yang telah mereka persiapkan. Tradisi ini perlu untuk terus didukung dan dilestarikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah puas menyaksikan balap perahu, perjalanan dilanjutkan menuju perkampungan Jawa Rust and Werk yang merupakan suatu daerah perkebunan di Utara Suriname, dimana 99 persen penghuninya adalah masyarakat keturunan Jawa.
Setibanya di sana, Supratikto disambut oleh warga keturunan Hindustan yang fasih berbahasa Jawa Ngoko. Pada momen Bodo Kupat, rumah-rumah warga di Rust and Werk dipadati oleh sanak keluarga yang datang dari seluruh penjuru Suriname untuk bersilaturahmi.
Langkah Supratikto menyusuri Rust and Werk sempat terhenti di rumah seorang warga bernama Hendrik Paimin yang mempersilakan mampir dan menyuguhkan keramahan khas Suriname. Paimin sangat senang rumahnya disinggahi duta besar dari negeri yang merupakan asal-usul leluhurnya.
![]() |
Menjawab hal tersebut, Supratikto juga mengajak keluarga Paimin untuk mengikuti program family trip yang akan diselenggarakan KBRI Paramaribo untuk membawa masyarakat Suriname berwisata ke Indonesia sekaligus mencari jejak leluhurnya.
Usai bersilaturahmi dan bercengkerama di rumah warga, perjalanan diakhiri di Balai Desa Rust and Werk, pusat perayaan Bodo Kupat. Balai desa dipadati oleh warga Suriname, tidak hanya keturunan Jawa namun juga keturunan Hindustan, kulit hitam (Creole dan Maroon) serta orang bule.
Acara Bodo Kupat di balai desa turut dihadiri oleh tokoh-tokoh keturunan Jawa di Suriname. Kali ini yang hadir yaitu Menteri Dalam Negeri Faizel Mohammed Noersalim, serta politisi yang saat ini menjabat sebagai anggota parlemen, Raymond Sapoen. Pengunjung juga dihibur dengan pertunjukan musik yang dibawakan oleh grup band Irama Smeltkroes yang mengiringi para pengunjung untuk berjoget.
![]() |
Di balai desa juga tersedia beragam hidangan lebaran ala Suriname yang disediakan gratis untuk para pengunjung. Ada makanan Jawa seperti nasi kuning, bakmi, sate, serundeng daging maupun makanan lokal Suriname seperti moksi alesi/nasi campur ala Suriname dan zoetzure tilapia/mujair asam manis dan lainnya.
(nwy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini