KSAL Soal Pengamanan di Laut China Selatan: Disesuaikan Kerawanan

KSAL Soal Pengamanan di Laut China Selatan: Disesuaikan Kerawanan

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Selasa, 19 Jul 2016 11:37 WIB
KSAL/Foto: Ahmad Masaul Khoiri
Jakarta - China menentang putusan yang dikeluarkan Mahkamah Arbitrase Internasional (PCA) di Den Haag beberapa waktu lalu atas perairan Laut China Selatan. TNI AL sebagai ujung tombak pengamanan di perbatasan tersebut menyatakan akan selalu siap melakukan pengamanan.

"Wilayah kedaulatan NKRI di laut teritoritorial termasuk perairan kepulauan. Hak berdulat adalah wilayah ZEE. TNI AL selalu pehadir menjaga kemanan laut," jelas KSAL Laksamana TNI Ade Supandi kepada wartawan usai sertijab Pangarmabar di Mako Koarmabar, Jalan Gunung Sahari, Selasa (19/7/2016).

"Oleh karena itu deployment kapal akan mengikuti intensitas kerawanan daerah, baik di LCS (Laut China Selatan), Selat Malaka maupun laut Sulawesi dan perairan lainnya," sambung Ade.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Ade, bahwa putusan mahkamah berlaku bagi Filipina dan China. Namun, dengan tegas KSAL menyebut Indonesia juga mempunyai wilayah zona ekonomi eksklusif diperairan itu.

"Oleh karena itu, aplikasi ini kan sebenarnya Filipina dengan China. Kita sendiri sudah dikatakan Menlu mengenai positioning di LCS itu adalah perairan kita. Masuk ZEE kita, hak berdaulat kita berada di situ," tegas Ade. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads