"Kita berharap mungkin poin pentingnya adalah pelajaran berharga bagi Kemenkes bagaimana kontrol kebijakan bagi rumah sakit, rumah sakit. Agar RS itu dapat terpagari dari kepentingan-kepentingan bisnis di dunia medic yang akhirnya mengorbankan misi RS itu sendiri," ujar Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).
Haedar berpesan agar RS kembali kepada tujuannya sebagai pelayan masyarakat di bidang kesehatan. Tidak boleh untuk mengejar materi saja dan membahayakan orang lain dengan cara memalsukan vaksin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi hal-hal yang palsu, vaksin dan ijazah itu, nanti ada beberapa yang serba palsu, kan itu karena instan dan mengejar keuntungan sesaat. Jadi kebijakan ini penting agar ada regulasi perniagaan di lingkungan RS yang mungkin melibatkan banyak pihak," imbuhnya.
(Hbb/Hbb)











































