Penyebab Arya Berbobot hingga 190 Kg Belum Diketahui: Bisa Hormon atau Genetik

Penyebab Arya Berbobot hingga 190 Kg Belum Diketahui: Bisa Hormon atau Genetik

Mukhlis Dinilah - detikNews
Senin, 18 Jul 2016 19:09 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Zaki Alfaribi/Detikcom
Bandung - Tim dokter RSHS belum bisa menyimpulkan penyebab utama obesitas ekstrem yang dialami Arya Permana (10). Pasalnya, hasil pemeriksaan laboratorium dari Arya belum sepenuhnya terkumpul.

"Kami sudah melakukan tes terhadap sampel Arya, tapi baru sebagian yang keluar hasil labnya. Sisanya masih membutuhkan waktu," kata ketua tim dokter RSHS, Julistio TB Jasmine kepada wartawan di RSHS Bandung, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Senin (18/7/2016).

Sampel yang diambil dari bocah berbobot 187 kilogram itu bertujuan untuk mengetahui faktor lainnya seperti hormonal dan indikasi adanya komplikasi. Sebab, kasus serupa selalu mengarah pada faktor tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akar penyebab obesitas kemungkinan ada faktor lain seperti bawaan genetik atau hormonal. Nah itu yang belum kami ketahui hasilnya, tapi sejauh ini untuk komplikasi masih aman," jelas dia.

RSHS memberikan keterangan soal Arya, Senin 18 Juli 2016 (Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom)

Julistio mengatakan selama beberapa hari tinggal di RSHS, tim dokter sudah mengkaji kebiasaan-kebiasaan Arya dalam hal asupan makanan. Termasuk juga menggali informasi dari orang tua Arya sebelum dibawa ke RSHS.

Berdasarkan kajian tersebut, ujar dia, Arya memang memiliki perilaku yang kurang baik. Terlebih ketidaktahuan orang tua Arya soal makanan seimbang.

"Jadi selama di rumah sakit kami kasih pemahaman soal asupan gizi yang baik untuk Arya. Terutama pola hidup yang bisa membuat berat badan Arya bisa normal secara bertahap," ungkap dia.

Ia berharap gambaran serta catatan khusus untuk program diet Arya bisa tetap berjalan sesuai dengan rencana. Namun, jangan sampai melakukan diet ekstrem hingga membuat Arya sakit.

"Kami tetap sarankan makan tiga kali sehari, karena itu cukup. Jangan sampai terlalu bersemangat sampai makan cuma dua kali saja, itu juga berbahaya bagi kesehatan," ujar dia. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads