"Intinya rumah sakit akan melakukan vaksin ulang. Rumah sakit diminta telah data oleh satgas yang menyatakan telah memberikan ke pasien sejak 2014. Vaksin tersebut dari sumber tidak resmi," ujar juru bicara RSIA Mutiara Bunda Taufik Nugraha, kepada ratusan orang tua pasien di pelataran parkir mobil Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Senin (18/6/2016).
Mendengar keterangan tersebut banyak orang tua pasen tidak percaya. Para orang tua pasien yang tak percaya mulai bergumam dan teriak satu persatu. Mereka menginginkan bukti konkret seperti faktur pembelian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, Taufik menjelaskan bahwa semua data berkaitan dengan pembelian vaksin sudah disetorkan ke satgas vaksin palsu. Dijelaskan pula bahwa, RSIA Mutiara Bunda pernah membeli vaksin dari perorangan karena pemerintah kehabisan stok.
"Rumah sakit sudah kerjasama ke kementrian dan satgas. Data lengkap kita sudah diserahkan ke Kemenkes. Hal itu untuk memastikan apakah vaksin itu palsu atau tidak," ujar Taufik.
"Pembelian vaksin sebelumnya belum diketahui dari siapa. Kalau dari CV Azka sudah kemungkinan besar palsu tapi ini dari perorangan karena stok pemerintah habis. Ini sedang diperiksa Bareskrim. Semua data di bareskrim," pungkas dia.
(rvk/rvk)











































