Wagub Djarot: Antar Anak Sekolah Jangan Jadi Alasan Bolos Kerja

Wagub Djarot: Antar Anak Sekolah Jangan Jadi Alasan Bolos Kerja

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Minggu, 17 Jul 2016 14:15 WIB
Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom
Jakarta - Anak sekolah akan memulai hari pertamanya Senin 18 Juli. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengizinkan para PNS DKI mengantar anaknya, tetapi jangan dijadikan alasan untuk bolos kerja.

"Begini lho, kok diributin toh. Kalau ngantar anak itu kan tidak lama. Telat pun asal masih bisa ditoleransi, kenapa tidak? Tapi sekali lagi, jangan dijadikan nganter anak alasan bagi dia untuk bolos. Itu gak bener," ujar Djarot seusai menutup acara Festival Jakarta Great Sale di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016).

"Ngantar anak kan gak mungkin dia sampai ikut sekolah di situ! Ya? Nunggu di situ? Duduk di bangku, kan gak mungkin," sambung mantan Bupati Blitar itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia mengantar di hari pertama sekolah akan menambah semangat bagi anak-anak untuk belajar. Terkait dengan kabar PNS DKI tidak diberi dispensasi, Djarot menbenarkan hal tersebut dan tidak akan berpengaruh jika orang tua disiplin waktu.

"Ya antar saja kemudian dikenali, beri motivasi itu tanggung jawab orang tua. Supaya anak-anak ini masuk dengan riang gembira. Tidak stres," kata Djarot.

"Memang tidak diberi dispensasi. Itu tidak akan membuat mereka terlambat kok kalau mereka tertib. Kecuali dia ngantarnya jam 8, setengah 9. Masuknya kan jam 7 iya nggak? Dia bisa nganter setengah 7, iya nggak? Masuk PNS setengah 8, iya nggak?," lanjut Djarot menjabarkan soal disiplin waktu.

Lebih lanjut kata dia, jangan lah hal tersebut diributkan dan dipertentangkan. Karena sebagai orang tua harus memenuhi kewajiban kita dengan baik dan tidak lupa dengan kewajiban di dalam pekerjaan.

"Kewajiban sebagai orang tua terhadap anak-anak untuk memberikan pendidikan dan kewajiban kita sebagai pelayan masyarakat. Hanya saja yang perlu digarisbawahi jangan sampai ini dijadikan modus mereka tidak bisa melayani masyarakat dengan baik. Ya, gitu aja," tegas Djarot.

Jangan Ada Perpeloncoan

Senin (18/7) besok akan dimulai masa orientasi siswa di SD, SMP, dan SMA. Kegiatan pengenalan sekolah yang dulu bernama MOS (masa orientasi siswa) diganti dengan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah). Djarot tak ingin MPLS berisi perpeloncoan. Ia mengimbau kepada semua pihak terkait untuk memberikan materi yang mendidik di dalam MPLS karena perpeloncoan atau bully bisa dikeluarkan.

"Kasih MPLS yang baik mendidik dan memotivasi. Jangan MPLS digunakan untuk mempermalukan siswa. Kan dulu ada yang aneh-aneh tuh. Bullying mempermalukan itu nggak boleh," ujar Djarot seusai menutup acara Festival Jakarta Great Sale di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016).

"Yang bullying siapa, itu akan ada aturan sekolah bisa dikeluarin lho," sambung Djarot.

Menurut dia, pemprov akan mengawasi langsung berjalannya MPLS. Petugas pun dikatakan Djarot sudah disiapkan. "Kita akan awasi semua sekolah. Kepala sekolah kita awasi semua, kita awasi semua sudah kita terjunkan dan sudah ada ketentuan ya," kata Djarot.

(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads