RS Harapan Bunda sudah membuka posko pengaduan ini mulai Kamis (14/7/2016) kemarin. Sejak itu ratusan orang tua terus berdatangan melaporkan bahwa anaknya telah mendapatkan vaksin palsu.
![]() Suasana Posko Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda, hari ini Minggu, 17 Juli 2016. (Foto: Ahmad Ziaul/ detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ratusan lebih (orang tua) yang mendaftar. Tapi angka pastinya belum tahu," kata salah seorang staf Posko Nunung di RS Harapan Bunda Jl. Raya Bogor, Jakarta Timur, Minggu (17/7/2016).
Posko RS Harapan Bunda untuk pengaduan vaksin palsu ini buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB siang. Posko dilayani oleh 4 orang petugas dan penjaga.
Menurut Nunung proses pendataan penerima vaksin palsu ini masih panjang. "Setelah pendataan ini, proses masih panjang nanti ada verifikasi data, terus pengecekan apakah perlu divaksin ulang atau tidak," kata dia.
"Nanti juga akan dilihat lagi nomor rekam medis dan buku vaksinnya," tambah Nunung.
![]() Suasana Posko Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda, hari ini Minggu, 17 Juli 2016. (Foto: Ahmad Ziaul/ detikcom) |
Roby (40), salah satu orang tua anak mengaku tak masalah dengan lamanya proses verifikasi itu. Bagi dia yang penting ada kepastian dan tanggung jawab dari pihak rumah sakit.
"Harus ada kejelasan dari rumah sakit dan rumah sakit harus bertanggung jawab karena vaksin ini ke depan akan berpengaruh terhadap masa depan anak-anak," kata Roby.
(erd/mad)













































