Tutup Jakarta Great Sale, Djarot Bicara Vaksin Palsu dan Kebiasaan Belanja

Tutup Jakarta Great Sale, Djarot Bicara Vaksin Palsu dan Kebiasaan Belanja

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Minggu, 17 Jul 2016 12:34 WIB
Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat. Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat berbicara soal kebiasaannya belanja. Selain itu, Djarot juga menyinggung soal fenomena kasus vaksin palsu yang tengah menjadi perbincangan hangat.

Hal tersebut disampaikannya saat mewakili Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) menutup acara Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2016. Acara digelar di Pasar Mayestik, Jl Tebah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016).

"Kita tanamkan bahwa surga belanja terbaik termurah mengangkat produk Indonesia ada di Jakarta. Kita belanja di dalam negeri, kita bantu sesama, berbagi, dan bangun perekonomian Indonesia," ungkap Djarot saat memberi sambutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djarot pun menyatakan bahwa nilai transaksi pasar tradisional di PD Pasar Jaya mencapai Rp 15 M, belum lagi nilai transaksi di mal-mal. Djarot pun yakin tahun depan transaksi di Jakarta akan meningkat apalagi rencananya pada FJGS 2017, ada 30 pasar yang terlibat dari yang tahun ini hanya 15 pasar.

"Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat. Kita harap semua media medukung FJGS tahun depan. Itu bentuk kebanggaan pada ibukota," ucapnya.

Djarot pun juga menyampaikan bahwa ia adalah tipe konsumen yang lebih senang belanja di dalam negeri. Seperti diketahui, ada banyak warga Indonesia menengah ke atas yang suka belanja di luar negeri.

"Saya tidak bangga belanja di luar daripada di dalam negeri. Saya ajak percayalah, barang dan tempat belanja sangat aman dan nyaman (di Indonesia). Tidak ada barang palsu," ujar politisi PDIP itu.

Dalam kesempatan tersebut, Djarot juga menyinggung soal vaksin palsu. Ia mengatakan lebih baik masyarakat percaya pada rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah.

"Seperti vaksin palsu, percaya pada pemerintah, bahwa tidak ada fasyankes yang palsu. Percaya punya kita lebih baik," tegas Djarot.

Terkait soal pasar, mantan Bupati Blitar ini berharap tidak ada lagi kesenjangan antara pasar modern dan pasar tradisional. Menurutnya, pasar tradisional saat ini sudah sangat layak dan bersih.

"Oleh karena itu tahun depan (festival) dilakukan di PD pasar jaya. Penutupan di pasar modern. Ke depan semua kebutuhan disediakan untuk stabiliasi hrga. Harus ada hubungan simbiosis mutualisme di keduanya, (pasar) modern dan tradisional," kata dia.

"Pasar tradisional kalau perlu tidak ada lalat. Tantangan ke depan jangan ada pasar becek dan bau lagi. Sehingga mampu menghadapi persaingan global yang keras," lanjut Djarot.

Dalam closing ceremony FJGS 2016, Djarot ditemani oleh sang istri, Heppy Farida, dan juga didampingi Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, Ketua Panitia FJGS 2016 Ellen Hidayat, serta Dirut PD Pasar Jaya Arif Nasrudin. Penutupan ditandai dengan pemukulan gong dan acara dimeriahkan oleh sejumlah hiburan termasuk tarian khas Betawi. (elz/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads