YLBHI Bantu Advokasi Korban Vaksin Palsu

YLBHI Bantu Advokasi Korban Vaksin Palsu

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Sabtu, 16 Jul 2016 17:45 WIB
Jumpa pers YLBHI soal vaksin palsu (Bagus PN/detikcom)
Jakarta - Sejumlah orang tua anak korban vaksin palsu dari RS Harapan Bunda mendatangi Kantor YLBHI. Mereka meminta bantuan hukum sehingga rumah sakit bisa bertanggung jawab.

"Kita ingin kaji dulu bagaimana sebenarnya, apa kejadiannya, untuk itu kita kita ingin membuka rekam medis. Rekam medis ini milik RS, tapi atas persetujuan keluarga bisa dibuka," kata Direktur YLBHI Alvon Kurnia Palma di kantornya, Jl Diponegoro No 74, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7/2016).

Sebelumnya pihak YLBHI dan para orang tua sudah melalukan dialog. Selain itu hadir pula Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Kesehatan Indonesia Marius Widjajarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para orang tua diminta mengumpulkan identitas diri lengkap, surat kesediaan keluarga untuk membuka rekam medis, dan kronologi kejadian. Maka itu YLBHI bersedia menjadi posko pengaduan sekaligus untuk mengumpulkan data-data ini.

"Yang paling nyata itu ada pidananya. Pertama-tama ada unsur penipuan itu jelas sekali. Oleh sebab itu patut diduga ke situ dulu dan kepada UU kesehatan itu juga bisa dimintakan secara administratif itu RS bisa dicabut loh izinnya," imbuh Alvon.

Kemudian Alvon juga menyebut ada unsur perebutan hak kesehatan juga dalam kasus ini. Sehingga para orang tua berhak untuk melayangkan gugatan.

"Ini ada unsur kelalaian, walaupun katakanlah pihak RS tidak tahu kalau vaksin yang dibeli adalah palsu, tapi ketika mereka beli dari distributor tidak resmi itu adalah sebuah kelalaian," ungkap Alvon. (bpn/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads