"Ya setelah tim satgas bergerak sejak 1 Juli 2016 dari 14 rumah sakit yang kami investigasi, akhirnya 197 nama anak di Ciracas dan 60 dari Harapan Bunda Senin nanti akan kami panggil untuk melakukan pemeriksaan serta vaksinasi ulang," ucap Maura Linda, ketua Tim Satgas kepada wartawan di Kemenkes, Jl Rasuna Sahid, Jaksel, Sabtu (16/7/2016).
Linda menjelaskan, data anak-anak yang sudah terverifikasi jadi korban vaksin palsu akan dihubungi oleh Kemenkes. Selain itu, vaksinasi ulang akan dilakukan jika pemeriksaan kesehatan menunjukkan anak itu perlu divaksin ulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan Linda, pemberian vaksin ulang akan diutamakan bagi anak-anak di bawah usia 2 tahun. Dirinya juga menjamin vaksinasi ulang yang akan diberikan merupakan vaksin wajib bagi anak.
"Ya kita sudah mendata dan menverifikasi semuanya, jadi masyarakat diminta untuk tenang. Kita utamakan bagi anak-anak 0 sampai 9 bulan dan masih di bawah 2 tahun," tambah Linda.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen kemenkens dokter Untung Suseno mengatakan tempat pemberian vaksinasi ulang sedang disiapkan.
"Sekarang sedang disiapkan beberapa tempat untuk imunisasi atau vaksin ulang. Bisa di RS awal penerima vaksin atau di RS lain yang sudah memiliki fasilitas kesehatan," tambah Untung.
(adf/tor)











































